Rupiah Melemah, Misbakhun Sebut Indonesia Masih tangguh, Begini Komentar Warganet

Rupiah Melemah, Misbakhun Sebut Indonesia Masih tangguh, Begini Komentar Warganet

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Nilai rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dan sempat menyentuh angka Rp 15.002 pada Rabu (5/9/2018) pukul 12.00 WIB.

Meski rupiah terus melemah, anggota DPR RI Fraksi Golkar, Misbakhun justru memberikan pujiannya untuk ekonomi Indonesia.

Hal itu disampaikan Misbakhun melalui Twitter miliknya, @MMisbakhun, Rabu (5/9/2018).

Menurutnya, walaupun rupiah mencapai Rp 15 ribu per dolar AS, ekonomi Indonesia saat ini masih kokoh dan tangguh.

Misbakhun juga menyebut hal ini bisa dimanfaatkan sejumlah pihak untuk pergantian kekuasan dengan memanfaatkan isu depresiasi nilai tukar rupiah .

"Hebatnya ekonomi Indonesia saat ini, rupiah terdepresiasi sampai Rp 15.000 masih kokoh dan tangguh.

Kondisi ini yg membuat iri siapapun termasuk yg menginginkan pergantian kekuasaan dg memanfaatkan isu depresiasi nilai tukar rupiah pd level yg belum pernah terjadi sebelumnya," tulis Misbakhun.



Kicauan dari Misbakhun ini pun mendapatkan banyak komentar dari warganet yang membandingkan dengan tahun-tahun saat rupiah juga mengalami pelemahan hingga menyangkal pernyataan dari Misbakhun.

@NurRotan: "Tahun 97 juga kokoh dan tangguh. Tahun 98 ambrol."

@rubicorn_ji: "Depresiasi nilai tukar rupiah yg belom pernah terjadi sebelumnya = gagal."

@georgehaq2: "Status ini akan jadi jejak digital setelah kondisi ini berakhir."

Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari laman Kursdollar.net, pada Selasa (4/9/2018), pukul 19.20 WIB, nilai tukar rupiah kini mencapai Rp 15.029 per dolar AS.



Sebelumnya, pada penutupan perdagangan, Senin (3/9/2018), menurut Bloomberg, pupiah melemah ke posisi Rp 14.815 per dolar AS.

Bloomberg mengestimasi, hari ini kurs rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.780 hingga Rp 14.845 per dolar AS.

Posisi kurs rupiah, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) hari ini juga melemah ke posisi Rp 14.840 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.767 per Dolar AS.
Dikutip dari Kontan.co.id, rupiah sebelumnya menguat tipis pada pukul 10.05 WIB, yakni 0,24% ke level Rp 14.780 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah kali ini berlangsung secara tiba-tiba.

Sebab, sekitar pukul 09.00 WIB, rupiah masih berada di level Rp 14.845 per Dolar AS.

Dugaannya, penguatan rupiah kali ini didorong oleh faktor teknikal.

Hal ini mengingat rupiah sudah berada di area jenuh beli.

Di sisi lain, indeks dolar belum mengalami pergerakan yang signifikan pada hari ini.

Indeks dolar menguat 0,13% ke level 95,26.

“Selain itu, ada kemungkinan rupiah menguat karena intervensi yang dilakukan oleh BI,” tambah dia.

Menanggapi pelemahan rupiah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pelemahan nilai tukar terhadap dollar Amerika Serikat bukan hanya terjadi terhadap rupiah saja, tetapi juga mata uang negara lain.

"Tidak hanya negara kita, Indonesia, yang terkena pelemahan kurs, tidak hanya Indonesia," ujar Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018) seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Menurut Jokowi, pelemahan rupiah saat ini lebih disebabkan sentimen dari eksternal, seperti kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara China dan Amerika Serikat, dan krisis yang melanda Turki serta Argentina.

"Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Saya kira yang paling penting kita harus waspada, kita harus hati-hati," ujar Jokowi.

Untuk menguatkan rupiah kembali, menurut Jokowi, pemerintah akan terus meningkatkan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan para pelaku usaha.

"Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci sehingga jalannya itu segaris semuanya," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi juga memberikan target kepada jajarannya untuk segera memperbaiki transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan investasi di dalam negeri.

Sebab, saat ini transaksi berjalan mengalami defisit 3 persen.

"Dengan investasi dan ekspor yang meningkat, kita bisa menyelesaikan defisit transaksi berjalan, kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya," ujar Jokowi.

"Target saya sudah berikan agar dalam satu tahun, betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," lanjut dia.

Beberapa upaya memperbaiki defisit transaksi berjalan, kata Jokowi, adalah diterapkannya 20 persen biodiesel atau B20, yang diyakini dapat mengurangi impor minyak cukup besar.

Selain itu, pemerintah juga mendorong tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kepada perusahaan BUMN maupun swasta.

"Ini saya sampaikan kepada kementerian, baik ke swasta maupun kepada BUMN, agar lokal konten diperhatikan, kalau bisa pakai semua komponen dalam negeri, ada penghematan 2 miliar dollar AS sampai 3 miliar dollar AS," ujar Jokowi.

Kurs rupiah terhadap dollar AS menyentuh level terendahnya dalam lima tahun terakhir ke posisi Rp 14.935 per dollar AS pada penutupan perdagangan, Selasa (4/9/2018) kemarin.

Mengacu Bloomberg, dengan posisi tersebut, depresiasi kurs rupiah meningkat menjadi 10,18 persen.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita