Rizal Ramli: Mendag Nggak Mutu, Waktunya Jokowi Ganti!

Rizal Ramli: Mendag Nggak Mutu, Waktunya Jokowi Ganti!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli ikut mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap tegas terhadap Menteri Perdagangan Enggaristo Lukita. Rizal menyebut sudah saatnya Enggar dicopot dari jabatannya terkait dengan kebijakan impor beras.

"Saya imbau Presiden Jokowi untuk bersikap. Sudah jelas kok angkanya yang benar. Nggak bisa biarkan Enggar kayak gini, petantang-petenteng kayak gini. Sudah waktunya diganti," ujar Rizal di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).


Ia kemudian berbicara soal kualifikasi menjadi Mendag. Menurut Rizal, Enggar tak memenuhi kualifikasi tersebut, salah satunya soal kemampuan berbahasa Inggris.

"Yang hari ini bahasa Inggrisnya saja kampungan dan norak. Kedua, main dalam permainan luar biasa. Jadi ini waktunya Jokowi menunjukkan sikap. Ada di pihak petani seperti kampanyenya selama ini atau ada di pihak yang cuma mau cari uang dalam kesempatan ini," sebutnya.

"Supaya jelas. Ini kami belum mutusin di pihak siapa. Tunjukkan. Saya minta Jokowi tegas. Orang Mendag-nya nggak mutu kok!" imbuh Rizal.

Hal senada sebelumnya diungkapkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Fadli menyebut Mendag sebagai menteri tukang impor dan menilainya layak di-reshuffle.

"Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag," demikian cuit Fadli Zon lewat Twitter.

Cuitan Fadli itu muncul setelah adanya kegaduhan antara Kepala Bulog Budi Waseso (Buwas) dengan Enggar sebagai Mendag. Buwas mengeluhkan penuhnya gudang untuk menyimpan beras impor. Keluhan itu ditanggapi Enggartiasto dengan mengatakan bahwa penuhnya gudang bukan urusan kementerian.

Tak terima, Buwas berang, hingga membawa-bawa kosakata 'matamu' di tengah perdebatan soal impor tersebut. Buwas mengatakan, bahwa sesama institusi negara haruslah bersinergi dan saling membantu. Perdebatan Buwas dan Enggar menuai pro dan kontra. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita