GELORA.CO - Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, di Desa Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (10/9/2018).
Bersama rombongan, Ketua Umum Partai Gerindra itu langsung disambut pengasuk pondok dan ribuan santri yang sudah menunggunya.
Maksud kedatangan Prabowo Subianto ke Pondok Pesantren Darussalam hari ini adalah untuk bersilaturahmi bersama pengurus pondok dan santri.
Namun, siapa sangka di balik acara safari politik Prabowo Subianto itu, ada kisah menarik.
Hal itu saat Prabowo menjumpai seorang santriwati yang lihai berbahasa Inggris dan Arab.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @indonesiasejahtera_, Senin (10/9/2018), terlihat seorang santriwati yang awalnya malu-malu saat menghadap Prabowo.
Kemudian Prabowo terdengar mengajak sang santri berbicara Bahasa Inggris.
Sang santri menjawab dengan lancar.
Prabowo Subianto pun beberapa kali menunjukkan kekagumannya.
Ia juga memberikan tepuk tangan kepada santriwati itu.
Terlebih saat tahu sang santriwati masih berumur 18 tahun.
Prabowo bahkan sempat berceletuk, "Harus jadi kader Gerindra ini,".
Kontan saja, perkataan Prabowo itu membuat rombongan yang ada di sekitarnya tertawa.
"Kekaguman @Prabowo dengan santriwati yang berkemampuan bahasa arab dan bahasa Inggris di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung Karangdoro, Tegalsari, Jawa Timur," tulis akun indonesiasejahtera_ sebagai caption video.
Unggahannya itu lantas menuai beragam komentar dari warganet.
Diketahui, dalam agendanya hari ini, Prabowo Subianto juga mengadakan pertemuan tertutup dengan para pimpinan ponpes di dalam ruang Kasepuhan Ponpes Darussalam Blokagung.
Selain itu, Prabowo menyempatkan diri untuk berziarah ke makam KH. Muhtar Syafa’at Abdul Ghofur.
KH. Muhtar Syafa’at Abdul Ghofurmerupakan ulama kharismatik Jawa Timur pendiri Pondok Pesantren Blokagung.
Pasangan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang ini berziarah didampingi oleh KH Ahmad Hisyam Syafa’at.
Adapun hari ini merupakan hari kedua kunjungan Prabowo di Banyuwangi.
Sebelumnya ia menemui tokoh ulama, masyarakat dan kaum nelayan di Kampung Mandar, Banyuwangi. [tribun]