Politikus PDIP: 'Mematikan' Rocky Gerung Itu Mudah

Politikus PDIP: 'Mematikan' Rocky Gerung Itu Mudah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko membuat kicauan yang mencantumkan nama 'Rocky', Minggu (2/9/2018).

Kicauan itu dilontarkan untuk menanggapi kicauan akun @narpatisuta yang menuliskan tentang pembunuhan karakter 'RG' yang diduga adalah inisial Rocky Gerung.

"Gue mau cerita dikit dibalik upaya pembunuhan karakter RG yang begitu masiv belakangan ini.

RG, seperti yang gue kenal, adalah aktivis yang cerdas dan berintegritas. Sejak dulu ia sering membantu pergerakan melawan rezim orba.
Sejak dulu RG dikenal kritis, jadi gue gak kaget kalau skrg RG tetap konsisten kritisi pemerintah. Namun rezim skrg ini berbeda.

Mereka banyak diisi oleh kaum kiri yang dikenal suka menghalalkan segala cara. Jangankan fitnah, membunuh pun hal sepele bagi mereka.

Demi melanggengkan kekuasaan, semua pemred media massa mainstream telah dibeli oleh rezim ini. Harapannya, opini publik dapat dikendalikan.

Namun sayang, upaya itu dihambat oleh kecerdasan RG yg kerap membukakan mata telinga rakyat akan bobroknya rezim ini.

Maka dari itu, operasi pembunuhan karakter RG dimulai. Operasi ini dipimpin oleh politisi bernama BSM dengan anak didiknya bernama ARP.

Saya pernah bertemu dengan anak ini. Dia biasa aktif di seknas jkw. Anak ini tipikal anak lugu yg mudab diperdaya senior.

Gua ditawari sejumlah uang untuk mendukung operasi ini. Namun hati nurani gue menolak.

Gue cuma bisa ingatkan pasa kalian, hati2 dengan rezim ini. Mereka bisa melakukan apa saja," tulis netizen @narpatisuta.

Atas kicauan tersebut, Budiman yang merasa disebut dengan inisial 'BSM' memberikan komentar.

Budiman mengatakan jika ia pernah mengajak debat Rocky. Namun Rocky tidak memberikan tanggapan dan justru membenarkan pendapat Budiman.

"Hehehe..."mematikan" Rocky itu mudah. Menghadapkannya 1 meja denganku & MEMAKSANYA utk melawanku. Krn 2 kali itu terjadi, dia tak kunjung melawanku. Malah membenarkan pendapat2ku.

Nah kalau dia tak melawanku, masa' aku melumpuhkan pendapat2nya juga? Nanti aku dianggap menganiaya donk?


Masalahnya adalah Rocky tdk pernah melawanku utk hal apapun. Jika aku sekarang mengecamnya itu krn dia menebar gas air mata ke orang2 YG SEHARUSNYA dia hargai. Dia meludahi meja perjamuan bersama, bukan ke tempat sampah. Dia salah memilih kawan," jawab Budiman.


Sebelumnya, Budiman juga menuliskan kicauan untuk Rocky Gerung guna menanggapi kicauan pegiat sosial media Chico Hakim.

Chico membandingkan bagaimana perlawanan masa dulu dengan masa sekarang.

"Saya ingat ketika aktivis seperti @budimandjatmiko melawan Orba.

Yang mereka teriakkan diantaranya, "turunkan soeharto", "cabut 5 UU Politik" & “Cabut Dwifungsi ABRI". Substantif.

Tidak ada kata "dungu, planga-plongo, test dna ibu Presiden" seperti aktivis hashtag yang Destruktif," tulis Chico Hakim.

Budiman pun menanggapi kicauan tersebut dengan menyebutkan nama Rocky Gerung.

Budiman mengatakan jika ada perbedaan antara dirinya dan Rocky yang sama-sama menjadi aktivis.

Menurutnya, perbedaannya, kelompok Budiman menghirup debu dari buku dan gas air mata bersamaan.

Sementara Rocky dan kelompoknya hanya menghirup debu buku.

"Karena kelompok kami dgn kelompoknya Rocky mengambil tradisi berbeda.

Debu dr buku maupun gas air mata sama2 kami hirup dgn seimbang.

Sementara dia dkk cuma menghirup debu buku shg saat skrg jd pariah tanpa fasilitas, dia dkk limbung teori & busung nalar.

Semakin sering Rocky menghina orang, akan kurendahkan Rocky di mata orang2.

Sebenarnya tak kurendahkan sih. Cuma mau membantingnya dr ketinggian yg bukan haknya.

Mengembalikannya pd tempat sebenarnya..ke sebuah pojokan yg gak terlalu penting

Aku tak ada masalah dgn Rocky. Dia tak pernah mulai menyerangku.

Dia pernah menyerangku saat aku DULUAN menyerang dia. Tp knp aku DULUAN menyerangnya? Krn dia menghina niat baik orang2..melecehkan kecerdasan orang2..Hobi lamaku muncul: menyerang jagoan palsu!




Jadi makian Rocky pd orang2 itu cuma derit suara dr sisa2 berfikir analog yg dijepit roda2 algoritma.

Pd moment itu dia coba melawan & gagal secara menyedihkan," tulis Budiman Sudjatmiko. [wow]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita