Pengalaman Buruk Rocky Gerung Diobati Sikap Polisi Lampung

Pengalaman Buruk Rocky Gerung Diobati Sikap Polisi Lampung

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Bersama aktivis Ratna Sarumpaet, intelektual Rocky Gerung hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Cerdas di Wisma Haji, Lungsir, Bandarlampung, Sabtu (8/9). Hadir dalam diskusi tersebut Wadir Bimas Polda Lampung AKBP Abdulrahman Napitupulu yang mewakili Kapolda Lampung Brigjen Pol Purwadi.

Dalam diskusi yang digelar Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Lampung dengan tema "Menangkan Kembali Pancasila dan UUD 1945 sebagai Dasar Falsafah Berbangsa dan Bernegara" tersebut, Rocky bercerita pengalaman buruknya diseruduk seekor babi hutan di Lampung. Namun, kata Rocky, hal itu terobati setelah bertemu dan berdiskusi dengan Abdulrahman Napitupulu. 

"Saya terkejut dan tersihir dengan pemaparan Wadir Bimas Polda Lampung AKBP Abdulrahman Napitupulu," ujar Rocky Gerung, dilansir RMOLLampung.

Apa yang diungkapkan Rocky seakan menggambarkan apa yang dialami dirinya dan aktivis lainnya saat berkunjung ke suatu daerah. Di kesempatan tersebut, Rocky memuji Abdulrahman sebagai polisi hebat.

"Saya punya pengalaman buruk dengan Lampung tentang babi hutan. Tapi, setelah bertemu Wadir Bimas Polda Lampung, pengalaman buruk terobati karena kecerdasannya," ungkap Rocky.

Dikatakan Rocky, Indonesia memperoleh kemerdekaan dengan kenekatan, naluri untuk bebas. "Kembali ke babi hutan, saya teringat kembali dengan main seruduk terhadap mental babi hutan, yang nyeruduk dengan menghalangi kebebasan saya untuk datang berdiskusi dan berkumpul di beberapa tempat," katanya.

Untuk itu, Rocky mengajak masyarakat kembali berfikir dengan menegakkan mental kebangsaan yang baik. Dalam Pancasila ada moniteisme, pasal pertama. Ada lima agama, yang semuanya tidak berasal dari Indonesia. "Pikiran import," ucapnya.

Kemudian, pasal kedua, berasal dari Revolusi Prancis. "Jadi seluruh wacana Pancasila adalah pemikiran dunia," katanya.

Menurut Rocky, Pancasila adalah tata bahasa politik warga negara, bukan hanya negara, tapi warga negara. Berbeda pikiran, katanya, adalah awal perdebatan, pertengkaran. Beda agama tidak membuat bertengkar.

Rocky menambahkan, kebangsaan kerap menjadi promotor konflik di dunia. Untuk itulah, perlu adanya pemikiran yang baik.

Sementara, AKBP Abdulrahman Napitupulu terlebih dulu mengucapkan selama atas pelaksaan kegiatan diskusi tersebut. 

"Bangsa ini dibangun atas perbedaan. Kita besar dan kuat karena adanya perbedaan," ujarnya.

Abdulrahman juga menyampaikan terima kasih kepada Ratna Sarumpaet. 
Dengan etnis dan bahasa yang beragam, Indonesia tetap bersatu menjaga perbedaan. 

Abdulrahman mengatakan, selama ini Ratna Sarumpaet terkenal berapi-api. Tapi cintanya terhadap negara ini sangat luar biasa saat tengah masifnya antipancasila.

Ketua Presediun GSI, Lampung Gunawan Parikesit mengatakan diskusi sengaja mengundang pihak Polda Lampung agar wacana diskusi semakin luas.

"Diskusi ini merupakan ruang untuk membuat kita lebih melihat apa sesungguhnya yang terjadi, dan apa kemudian yang harus kita perbuat ke depan," katanya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita