PDIP: Pelemahan Rupiah Belum Terasa di Rakyat, tapi Sudah di Oposisi

PDIP: Pelemahan Rupiah Belum Terasa di Rakyat, tapi Sudah di Oposisi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Partai utama pendukung Jokowi sangat memahami kalau pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi mainan lawan menjelang Pilpres 2019.

Begitu dikatakan anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Sundari dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Pelemahan Rupiah: Dampak dan Solusinya” di Media Center DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9).

Menurut dia, pemerintah sesungguhya tidak menginginkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Namun yang perlu diwaspadai adalah dampak yang ditimbulkan, terutama transisinya melewati angka psikologis 15 persen.

Kalau melewati angka itu, menurut Eva, menjadi alarm. Namun tidak semua pihak yang khawatir jika hal itu terjadi. Sebab para pengusaha kakao justru kaya mendadak. Meski sebagian pengusaha yang mengandalkan impor mengalami kondisi yang agak berat.

Eva Sendiri merasa yakin pelemahan rupiah belum berdampak ke masyarakat. 

"Coba  teman-teman tanya ke masyarakat belum terasa walaupun sudah melampui Rp 15 ribu. Tapi yang terasa teman-teman oposisi. Ya mulai ramai lah gitu," kata Eva.

Menurutnya, kalau kondisi ini berlangsung hingga Desember dan terjadi efisiensi rasionalisasi sampai terjadi PHK, maka ini menjadi persoalan serius. 

Menyikapi kemungkinan terjadi, Eva mengatakan kalau Bank Indonesia (BI) saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR telah menyiapkan empat skenario. 

"Yang penting tone-nya masih positif. Karena itu, jangan sampai banyak pengamat menggunakan data-data yang nggak benar lalu sentimennya menjadi negatif," kata Eva.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita