Para Pembenci Sandi Diingatkan Untuk Bersabar

Para Pembenci Sandi Diingatkan Untuk Bersabar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia (Satria) Moh Nizar Zahro mengingatkan para pembenci bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno untuk bersabar, dengan tidak melontarkan tuduhan yang tidak benar. Sandi berkunjung ke berbagai tempat, termasuk kampus, karena didorong oleh jiwa muda dan mobilitas tinggi.

"Sandiaga Uno tidak pilih-pilih dalam bergaul, hampir semua kalangan ditemuinya. Mulai dari rakyat jelata, kaum muda millenial, ulama, mahasiswa, pejabat hingga berinisiatif berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di sela-sela menonton pertandingan Asian Games," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (02/09/2018).

Namun sayang ada pihak-pihak yang tidak senang, atau lebih tepatnya khawatir, dengan sepak terjang Sandi.

"Para pembenci tersebut menuduh Sandiaga mencuri start kampanye dan melanggar aturan kampanye karena mendatangi kampus," ungkap Ketua DPP Partai Gerindra itu.

Pasal yang dituduhkan adalah PKPU No. 23 Tahun 2018 Tentang Kampanye Pemilihan Umum. Pasal 69 ayat 1 yang berbunyi : "Pelaksana, peserta, dan Tim Kampanye Pemilu dilarang:. h.menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;"

Menurutnya, pasal tersebut tidak salah, yang salah adalah para pembenci yang sudah dirundung kebencian akut sehingga menutup mata pada sisi-sisi kebenaran. Nizar mengajak mereka untuk menyimak secara teliti kasus agar bisa berlaku adil terhadap Sandi.

Pertama, Sandi saat ini masih berstatus sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres), dimana status tersebut tidak termasuk dalam daftar Pelaksana Kampanye sebagaimana yang diatur dalam PKPU No.23 Tahun 2018 khususnya Pasal 7.

"Jika ingin menuduh Sandi dengan pasal ini, maka sabarlah sedikit hingga KPU menetapkan sebagai cawapres definitif," sindirnya.

Kedua, Sandi menghadiri acara di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan UHAMKA, atas nama pribadi bukan atas nama Bacawapres.

"Sebagaimana diketahui, Sandi adalah sosok pengusaha muda yang sukses. Sosok yang patut diteladani anak-anak muda. Maka wajar jika UMJ dan UHAMKA mengundangnya untuk memotivasi mahasiswa di kedua kampus tersebut," tandasnya.

Selama di kampus, kata dia, materi yang disampaikan oleh Sandi sama sekali tidak menyinggung politik.

"Tidak ada ajakan untuk memilih dirinya. Tidak ada bujukan untuk mencoblos partai tertentu. Pakaian yang dikenakan Sandipun polos tanpa logo partai atau capres/cawapres. Sandipun tidak menyampaikan visi misi politiknya. Jika demikian dimana letak pelanggarannya," tanya dia.

Dia mengingatkan, masa kampanye sebentar lagi akan dimulai, diharapkan semua politisi membaca ulang PKPU No. 23 Tahun 2018 secara seksama dan teliti, agar tidak asal menuduh pihak lain.

"Takut boleh, khawatir boleh, karena memang sepak terjang Sandiaga patut diperhitungkan. Tapi gunakanlah akal sehat agar tidak dianggap norak," tegasnya.[tsc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA