Kwik Anggap Jokowi dan Prabowo Tak Sejalan dengan Pemikirannya

Kwik Anggap Jokowi dan Prabowo Tak Sejalan dengan Pemikirannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politikus senior PDIP Kwik Kian Gie menilai kebijakan Presiden Jokowi dan kritik dari oposisi tentang ekonomi tak senada dengan pemikirannya. Meski begitu, politikus yang kini dijadikan penasihat ekonomi oleh Prabowo Subianto itu tetap mau memberikan masukan kepada pemerintahan Jokowi.

"Dua-duanya tidak sebetulnya (tidak sesuai keyakinanya)," kata Kwik kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).

Ia menyebut ekonomi selama 4 tahun terakhir ini tidak sesuai dengan pendapatnya. Ia mencontohkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) selama era kepempinan Jokowi dengan pendapatnya mengenai ekonomi.

"Jadi yang sudah berjalan 4 tahun ini tidak sesuai dengan keyakinan saya. Misalnya angka PDB apakah itu 5,2 persen atau 5,3 persen. Beda sekian persen yang demikian menurut saya itu tidak penting sama sekali karena dan itu juga saya jelaskan ke Pak Prabowo. Sebetulnya PDB itu barang dan jasa yang diproduksi di wilayah Republik Indonesia, tidak peduli milik siapa," kata Kwik.

"Jadi kalau ada 1 orang Amerika yang menanam modal 200 miliar dollar dan tujuannya untuk mengeruk kekayaan alam, mengeruk minyak, lalu bagi hasil segala macam itu adalah PDB. Tapi PDB itu cuma separuh atau lebih dari separuh bukan milik bangsa Indonesia," urainya.

Ia menyebut seharusnya PDB secara keseluruhan dibagi secara merata dan ada ukuran PDB per kapita. Menurutnya PDB selama ini tidak mencerminkan keadilan.

Kwik menyebut pemikirannya soal itu masih banyak yang tidak mendengarkan. Ia juga mengingatkan perkataan Presiden pertama Indonesia Sukarno.

"Bahkan sejak sebelum itu saya sudah dibilangin Ibu Megawati ketika itu yang saya ingat Bung Karno mengatakan, ketika itu sudah diberi tahu kita ini sudah merdeka tapi waspadalah bahwa kita masih dijajah bangsa kita sendiri yaitu oleh elite bangsa yang berhasil dijadikan kompresor dan kaki tangan dan bentuk penjajahannya sangat beradab," kata Kwik. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita