Kritik Jumlah Pengamanan, Sandiaga: Saya dan Prabowo Dijaga Allah

Kritik Jumlah Pengamanan, Sandiaga: Saya dan Prabowo Dijaga Allah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Calon wakil presiden Sandiaga Uno berencana meminta agar ada pengurangan jumlah personel polisi yang mengawalnya. Sandiaga menilai situasi cukup kondusif, sehingga jumlah 37 personel polisi pengawal terlalu banyak.

Dia pun bakal mengajak pasangannya, calon presiden Prabowo Subianto untuk berdiskusi perihal ini. "Sebetulnya kalau kami lihat kondusif semua, saya akan koordinasi dengan Prabowo supaya pengawalan jauh dikurangi," kata Sandiaga di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat, 21 September 2018.

Pengawalan personel polisi ini setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga sebagai calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan pengawalan 37 personel itu akan melekat 1x24 jam untuk masing-masing calon.

Ari Dono mengatakan, pengecualian hanya berlaku bagi capres inkumben, Presiden Joko Widodo. Pengamanan Jokowi tetap menjadi kewenangan Pasukan Pengamanan Presiden, kecuali Jokowi sedang cuti.

Sandiaga menilai pengawalan oleh 37 personel itu berlebihan dan menjadi pemborosan. Apalagi, kata Sandiaga, kondisi ekonomi saat ini tengah sulit dan mengalami turbulensi.

"Walaupun ketetapan, kami bernegosiasi dan mungkin kami akan yakinkan alangkah baiknya ada penghematan, kurangi pemborosan dan bantu negara kurangi biaya," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Dia pun menambahkan, selama ini situasi cukup kondusif. Dalam pengalamannya dan Prabowo bertemu masyarakat selama ini, ujar Sandiaga, mereka tidak pernah mendapat celaka. "Selama ini saya dan Pak Prabowo gerak di masyarakat aman-aman saja dijaga Allah," kata Sadiaga. [tco]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA