Jokowi Jangan Tenang-Tenang, Mahasiswa Di Daerah Mulai Bergerak

Jokowi Jangan Tenang-Tenang, Mahasiswa Di Daerah Mulai Bergerak

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak boleh dipandang sebelah mata lagi oleh Presiden Joko Widodo. Sebab, imbas dari pelemahan rupiah hingga Rp 15 ribu per dolar telah membuat mahasiswa bangun dari tidurnya.

Mahasiswa di daerah mulai turun ke jalan untuk menyuarakan kegelisahan atas perekonomian tanah air yang sedang merosot.

Aksi mahasiswa dimulai dari ratusan anggota BEM se-Bandung Raya yang menggelar aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Jumat (7/9).

BEM se-Bandung Raya merupakan gabungan dari berbagai perguruan tinggi. Di antaranya BEM Tema UPI, BEM KM Unjani, BEM UIN Bandung, Unisba, Unpas, Unpad, STKS, PIKSI Ganesa, STT Telkom, dan lainnya. 

Mereka menuntut agar pemerintah segera merespon pelemahan nilai tukar rupiah. 

Aksi dari Bandung ini kemudian bersambut dengan demonstrasi yang dilakukan ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) pada Senin (10/9).

Mereka menduduki ruang paripurna DPRD Riau dan menuntut Jokowi turun tahta karena dianggap gagal menstabilkan rupiah.

Aksi selanjutnya digelar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry di Tugu Simpang Lima, Jalan Sri Ratu Safaruddin, Banda Aceh, Rabu (12/9).

Mereka menilai rupiah telah berdarah-darah dalam menghadapi dolar AS. Sementara di satu sisi, Jokowi acuh dan sibuk dengan pencitraan diri. 

Di hari yang sama, di mahasiswa di Makassar juga turun ke jalan. Aksi digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya di depan Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Rabu (12/9).

Sama seperti aksi yang lain, mereka menuntut Jokowi turun jabatan karena tidak mampu mengawal negara Indonesia ke arah yang lebih baik.

Mereka mendesak agar pemerintah segera melakukan stabilitas perekonomian yang ada di Indonesia. Termasuk melakukan normalisasi nilai rupiah yang terus melemah.

Sementara di Lampung, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) M Fauzul Adzim merencanakan akan menggelar aksi pada Sabtu (15/9).

Aksi yang akan digelar saat Jokowi datang di Lampung itu juga akan menyuarakan mengenai kondisi Indonesia yang kian darurat. Menurut Fauzul, Indonesia tidak lagi berada di zona nyaman. 

“Indonesia dalam keadaan darurat, politik kita tidak sedang berdaulat," ujarnya seperti dikutip dari RMOL Lampung.

Atas alasan itu, dia menyebut bahwa aksinya nanti akan mengambil tema “Hilangnya Wibawa Rupiah”.

Aksi itu akan menjadi kali ketiga yang digelar BEM Unila di Lampung. Aksi pertama, mereka gelar ketika Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ke Lampung, Selasa (4/9). Aksi kedua, mereka gelar di Gapura Kota Bandarlampung, depan Simpang Tugu Radin Inten II, Rajabasa, Kota Bandarlampung, Senin sore hingga malam (10/9).

Gejolak mahasiswa di berbagai daerah tersebut menjadi peringatan bagi Jokowi untuk tidak bisa agi tenang-tenang dalam menghadapi pelemahan rupiah.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita