Hashim: Ramalan Prabowo soal Timor Leste Terbukti Benar

Hashim: Ramalan Prabowo soal Timor Leste Terbukti Benar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pernah mengungkapkan ramalan bawah Indonesia bakal bubar pada 2030. Pernyataan itu lantas menuai kritik dan hujatan dari berbagai pihak.

Namun, tidak bagi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Dia memberi pembelaan kepada kakaknya itu.

"Dia (Prabowo) memikirkan hal-hal yang mungkin orang lain tidak pikirkan," ujar Hashim dalam sambutannya di seminar nasional bertajuk Pradoks Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9).

Hashim menuturkan, prediksi serupa pun pernah diungkapkan oleh Prabowo terkait pecahnya Timor-Timor atau Timor Leste.

Kala itu dengan gejolak yang terjadi di sana, Prabowo telah mewanti-wanti kepada Panglima TNI kala itu agar menyikapi situasi di Timor Leste dengan serius, jika tidak maka dikhawatirkan akan berdampak buruk.

"Saya diberitahu oleh kawan-kawan, Letkol Prabowo tahun 1990 mengirim suatu memo ke panglimanya, dia prihatin dengan kondisi di Timor-Timor dan dia meramalkan kalau kondisi ini berlanjut, dia memperkirakan satu hal yang tidak baik untuk Indonesia. Dia mengatakan kalau hal ini tidak diperhitungkan bendera Indonesia bisa diturunkan. 10 tahun sebelum memorandum Timor-timor, Letkol Prabowo sudah memprediksi itu," urainya.

Selain itu, Hashim juga mencontoh situasi lain yang terjadi Uni Soviet. Kala itu sebuah negara digdaya bisa terpecah menjadi 15 negara tanpa perang. Perpecahan juga terjadi di Yugoslavia. Negara besar itu pun akhirnya terpecah menjadi 7 negara setelah terjadi perang.

Menurut Hashim, hal buruk itu pun bisa menimpa Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.

"Kalau Uni Soviet bisa bubar, Indonesia juga bisa bubar. Saya juga pelaku bisnis di Yugoslavia, tahun 1992 terjadi perang, sekarang Yugoslavia tidak ada lagi, sekarang diganti tujuh negara," ucapnya.

"Apapun kondisinya di bawah presiden Prabowo tidak bakal ada wilayah Indonesia yang lepas," lanjut Hashim.

Meski demikian, Hashim tetap optimis Indonesia akan tetap bertahan kokoh. Jika pemerintahan dan seluruh elemen negeri ini dapat dikelola dengan baik. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita