Dolar Meroket, Perajin Tekstil Jawa Barat Terancam Gulung Tikar

Dolar Meroket, Perajin Tekstil Jawa Barat Terancam Gulung Tikar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Perajin Tekstil dan Pabrik Tekstil (TPT) Majalaya Kabupaten Bandung terancam gulung tikar akibat nilai tukar rupiah terhadap kurs dolar AS tak kunjung stabil.

Ketua TPT Majalaya Aep Hendar berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan lebih cepat mengingat pelemahan rupiah ini memberikan beban begitu besar kepada para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah).

"Pemerintah harus membuat regulasi terhadap ketersediaan bahan baku. Jangan dibebankan ke kami, seperti (pernyataan) bila ada pedagang benang banyak di tanah air (selain impor)," ujar Aep, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOLJabar, Rabu (19/9).

Menurut Aep, mayoritas TPT Majalaya bahan produksi berasal dari luar negeri sehingga paling berpengaruh menghadapi pelemahan rupiah ini. Bila kondisi seperti ini tak kunjung membaik sekitar 300 TPT terancam tutup.

"Kami enggak tahu ke sananya bila hari ini dolar menyentuh Rp 14.900 gimana kalau terus-terusan naik? kami enggak mampu produksi. Keputusan terakhir ya pabrik tutup (ribuan) karyawan otomatis di rumahkan," tutur Aep.

Pasca penguatan dolar, lanjut dia, harga bahan baku tekstil benang Rp35.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 20.000 per kilogram. Meningkatnya harga untuk bahan baku 45 persen ini sangat tinggi.

"Bahan baku yang kami gunakan sekarang masih stok lama yang kami perkirakan akan habis hingga bulan September ini. Pemkab Bandung juga sudah berkomunikasi semoga membantu dan memberi solusi," tandas Aep. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita