Demo Rupiah Anjlok, Mahasiswa Bandung Nilai Pemerintah Tidak Becus

Demo Rupiah Anjlok, Mahasiswa Bandung Nilai Pemerintah Tidak Becus

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat siang (14/09/2018).

Aksi ini merupakan respons para mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung atas anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Sebelum melakukan orasi di depan Gedung Sate, para mahasiswa terlebih dahulu melakukan longmarch dari depan Pusdai Bandung, hingga di depan Gedung Sate.

Dalam aksinya, para mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan kritik terhadap pemerintah yang dianggap tidak mampu menstabilkan ekonomi, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, bahkan mencapai 15 ribu rupiah per dolar AS beberapa waktu lalu.

Selain itu, mereka juga membagikan rilis yang berisikan tuntutan- tuntutan mereka.

Menurut koordinator aksi yang juga ketua Gema Pembebasan Jabar, Indra Lesmana, anjloknya nilai rupiah terhadap dolar ini merupakan bentuk ketidakbecusan pemerintah mengurus perekonomian dan politik di negeri ini.

“Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini merupakan bentuk ketidakbecusan pemerintah mengelola ekonomi dan politik dinegeri ini,” kata Indra Lesmana ditemui di sela-sela aksi demo.

Akibat tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah tersebut, menurut Indra, sangat berdampak terhadap kebutuhan pokok di tengah-tengah masyarakat, harga sudah jelas berdampak.

“Anjloknya nilai rupiah, sudah dipastikan akan berpengaruh terhadap perekonomian di tengah masyarakat, dengan konsekuensi barang-barang ikut melambung sehingga menambah penderitaan masyarakat,” tutur Indra.

Selain itu, lanjut Indra, negeri yang kaya sumber daya alam ini juga masih banyak memiliki ketergantungan terhadap negara lain. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya barang kebutuhan pokok yang diimpor.

“Sangat tidak masuk akal, negeri yang kaya seperti ini masih bergantung pada negara lain, termasuk kebutuhan pokok seperti seperti beras, tepung terigu, telur, daging jenis lembu, dan jenis kebutuhan lainnya masih impor,” lanjutnya.

Para mahasiswa ini menuntut agar sistem ekonomi kembali dipulihkan, dan tidak menerapkan sistem ekonomi kapitalisme yang dianggap merugikan negeri ini.

“Menyerukan kepada seluruh mahasiswa, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat agar menjadikan Islam sebagai mainstream perjuangan dalam melawan segala bentuk kedzaliman,” pungkasnya.

Aksi mahasiswa ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian. Usai melakukan aksi, massa membubarkan diri dengan tertib. Tampak teihat sebagian mahasiswa memunguti sampah yang tertinggal di lokasi aksi.

Sebelumnya aksi serupa juga telah dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus dan gerakan mahasiswa di Indonesia, antara lain Sulawesi Selatan dan Jambi.[hdy]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita