Dapat Pena Emas, Irwan Prayitno: Budaya Minang Kondusif Lahirkan Wartawan Hebat

Dapat Pena Emas, Irwan Prayitno: Budaya Minang Kondusif Lahirkan Wartawan Hebat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Sangat perlu dicatat hampir semua pahlawan dan tokoh nasional pada zaman pergerakan kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Minangkabau adalah kaum wartawan.

"Semua mereka penulis dan mereka berjuang melalui tulisan," ujar Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di auditorium Kantor Gubernur Sumatera Barat di Padang, Jumat pagi (21/9).

Pernyataan Irwan Prayitno itu disampaikan dalam pidato rangka pemberian anugerah Pena Emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Pena Emas adalah anugerah tertinggi yang diberikan PWI kepada insan yang memberikan kontribusi positif kepada pers nasional dan berperan menjaga kemerdekaan pers.

Irwan mengatakan, salah satu karakter budaya masyarakat Minang adalah egaliter. Dalam setting budaya ini, bahkan pemimpin bukan seseorang yang dipandang terlalu istimewa.

"Pemimpin itu hanya ditinggikan seranting, didahulukan selangkah," ujar Irwan yang tahun 2017 lalu telah lebih dahulu menerima Democracy Award dari Kantor Berita Politik RMOL.

"Budaya egalitarian ini yang membuat Minangkabau sangat kondusif melahirkan wartawan dan kaum intelektual," demikian Irwan yang juga sering disebut sebagai Raja Pantun.

Pidato Irwan itu disampaikan di depan panelis dari PWI Pusat yang dipimpin Ketua Umum PWI Margiono. 

Anggota panelis dalam kesempatan ini adalah adalah Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun, Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang, Ketua bidang Organisasi Sasongko Tedjo, Ketua bidang Daerah Atal S. Depari, Ketua bidang Pendidikan Marah Sakti Siregar, Ketua bidang Luar Negeri Teguh Santosa.

Selain itu, empat panasihat PWI juga menjadi panelis Pena Emas, yakni Soleh Thamrin, Muhammad Noeh, Djoko Saksono, dan Asro Kamal Rokan. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA