Buni Yani Jelaskan Pernyataan soal Prabowo Harus Menang agar Tak Dibui

Buni Yani Jelaskan Pernyataan soal Prabowo Harus Menang agar Tak Dibui

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Buni Yani angkat bicara soal pernyataannya mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno agar terhindar dari bui. Buni Yani menyebut apa yang ramai diberitakan keliru.

"Itu salah dipahami," kata Buni Yani setelah menghadiri acara silaturahmi emak-emak pendukung Prabowo-Sandiaga se-Jawa Barat di gedung Taman Budaya Jabar, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Kamis (27/9/2018).

Buni Yani menjelaskan pernyataannya itu merujuk pada kasus yang dialaminya soal unggahan video pidato eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait Surat Al-Maidah. Dia merasa dikriminalisasi saat zaman Jokowi memimpin. Sebab, dia merasa tak bersalah atas unggahan potongan video Ahok selama 30 detik itu.

"Sudah saya bilang, saya dikriminalisasi rezim Jokowi. Karena Ahok dipenjara, Buni Yani harus dipenjara juga, kan nggak masuk akal. Memang ada hukum seperti itu? Ya kalau memang saya nggak bersalah, kenapa saya harus masuk penjara kalau Ahok masuk penjara. Jadi saya dipaksakan, dicari-cari terus saya punya salah, padahal nggak ada salahnya," kata Buni Yani.

"Maksudnya adalah sekarang kondisi ini tidak normal. Kita-kita yang berseberangan pendapat, berseberangan politik dengan Jokowi dikriminalisasi. Dia melakukan intervensi hukum untuk menjerat lawan-lawan politik. Begitu, lo," Buni menambahkan.

Dia menjelaskan pernyataannya soal tak akan dibui itu didasari atas keyakinan bahwa Prabowo tidak akan melakukan kriminalisasi terhadap siapa pun seperti yang dia alami. Terlebih, dia yakin Prabowo akan mengembalikan situasi hukum yang dia anggap tak normal ini.

"Lalu saya mengatakan Pak Prabowo harus menang agar saya nggak masuk penjara, maksudnya adalah Pak Prabowo akan mengembalikan kondisi yang tidak normal ini menjadi kondisi yang normal. Sekarang ini kondisinya abnormal, Jokowi sudah mengintervensi hukum. Ngerti nggak, Kawan-kawan? Jadi jangan dibalik-balik, ya. Itu media Cebong namanya kalau nggak mengerti," katanya.

"Makanya saya bilang, kalau Pak Prabowo nanti menang, dia akan memperbaiki kondisi ini, membalikkan ke dalam kondisi yang normal. Sekarang ini kan kondisinya nggak normal. Jangan kemudian, 'Oh, Pak Prabowo akan mengintervensi hukum, itu stupid. Gitu, lo. Itu kan nggak nangkep poinnya orang," ujar Buni Yani.

Sebelumnya, Buni Yani memastikan dirinya bergabung dalam timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia mengaku masuk tim media.

Di sisi lain, Buni Yani menampik anggapan jika dikatakan kasusnya yang saat ini tengah dalam proses di Mahkamah Agung akan menjadi citra buruk bagi Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, kasus itu justru membawa dampak positif bagi capres-cawapres yang diusung Gerindra-PKS-PAN-Demokrat itu.

"Pak Prabowo harus menang, kalau nggak, nanti saya masuk penjara 1,5 tahun. Justru itu yang saya lawan. Jadi ini harus dilawan ini rezim kalau dia zalim kepada masyarakatnya sendiri. Begitu," ujar Buni Yani di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2018). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita