GELORA.CO - Ma'ruf Amin ternyata tidak bisa menolong Joko Widodo. Hasil survei menunjukkan figur Ma'ruf Amin malah menggerus tingkat keterpilihan atau elektabilitas sang petahana.
"Pertama Pak Ma'ruf ini tidak diharapkan oleh pemilih Jokowi. Sebelumnya muncul Pak Mahfud dan lain-lain. Jadi ada kekecewaan," kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, ketika merilis hasil survei lembaganya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/9).
Survei Y-Publica menemukan tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 52,7 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan elektabilitas Jokowi sebesar 53 persen. Survei dilakukan 13-23 Agustus 2018, melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,98 pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Rudi Hartono mengatakan alasan lain gagal menggenjot elektabilitas Jokowi karena sosok Ma'ruf tidak disukai kalangan minoritas tertentu. Penolakan misalnya datang dari pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena Ma'ruf mengeluarkan fatwa MUI yang menyatakan Ahok menistakan agama Islam.
"Pemilih kalangan minoritas tadi, ya misalnya pendukung Pak Ahok. Nah ini kan punya masa lalu. (Ma'ruf Amin) cenderung sekterian dan cenderung merugikan minoritas," tukas Rudi Hartono.[rmol]