Yenny ke PBNU: Politik Praktis itu Tanah Becek, Jubah Kiai Harus Tetap Bersih

Yenny ke PBNU: Politik Praktis itu Tanah Becek, Jubah Kiai Harus Tetap Bersih

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Putri almarhum Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid angkat bicara soal pertemuan pengurus inti PBNU dengan Ketum PKB Muhainin Iskandar (Cak Imin) di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakpus, Rabu (8/8/2018) sore tadi.

Yenny meminta elite PBNU tak terlibat politik praktis, dengan terjebak ke soal dukung-mendukung di Pilpres 2019.

"PBNU tidak boleh berpolitik, jadi tidak boleh dukung-mendukung. Saya berharap bahwa kiai-kiai itu berfokus pada program keumatan. Umat masih susah ekonominya. Jangan mengurusi politik," kata Yenny kepada wartawan, Rabu (8/8/2018).

Yenny mengingatkan, supaya PBNU belajar dari kegagalan di beberapa Pilkada di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Di mana kiai-kiai terlibat langsung (dukungan) dan ternyata tidak bisa mengalihkan suara," ucap Yenny.

"Jadi saya berharap kita semua, PBNU, dijaga marwah dan derajat kiai, sehingga jangan berada di atas kepentingan politik praktis. Kepentingan politik praktis itu tanah becek. Jubah kiai harus tetap bersih," Yenny mengingatkan.

Untuk diketahui, pertemuan di kantor PBNU sore tadi diikuti oleh Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU Robikin Emhas, Cak Imin, dan sejumlah tokoh lain. Ada pesan serius dari pertemuan tersebut untuk Jokowi.

"Kalau cawapres nanti bukan dari kader NU, warga nahdliyin merasa tidak memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyukseskannya. Itu pesannya," kata Ketua PBNU Robikin Emhas mengungkap isi pertemuan di kantor PBNU tadi. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita