Viral Kabar Relawan Jokowi Tak Bayar Bakso, Projo Merasa Difitnah

Viral Kabar Relawan Jokowi Tak Bayar Bakso, Projo Merasa Difitnah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Beredar kabar di media sosial, relawan pendukung Jokowi makan bakso tapi tak membayar. Kelompok pendukung Jokowi, Projo, menyatakan kabar itu adalah fitnah.

Informasi ini beredar di Facebook dari akun Budi Tartanto, menyertakan video yang memperlihatkan orang-orang di dekat bus menunggu penyajian bakso dari tiga gerobak di situ.

SIMAK: Netizen Heboh! Rombongan Projo Pesan Bakso 7 Gerobag Cuma Bayar 500 Ribu

"Saya harap kepada bapak-bapak yang terhormat yang ada di rombongan bus, yang ada di video ini, segera melunasi apa yang sudah dimakan, ada tujuh gerobak bakso," tulis Budi Tartanto.

Dia sebutkan, nilai bakso dari satu gerobak bernilai Rp 600 ribu, maka dikalikan tujuh gerobak menjadi Rp 4,2 juta. Sayangnya, bakso yang dibayar baru Rp 500 ribu dan masih kurang Rp 3,7 juta. Pengusaha bakso itu dinyatakannya sebagai saudaranya dari Desa Bantuanten, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

"Menurut informasi di lapangan, mereka akan ke Sentul. Saya harap ada penangungjawabnya melakukan solusi, karena membuat bakso dengan modal dan niat mencari nafkah," kata Budi.

Dia berniat akan menghapus tulisan dan video unggahannya itu bila bakso-baksonya sudah dibayar. Namun unggahannya sudah kadung viral dan disalin di akun yang lain.

Pada Minggu (5/8/2018), Budi Tartanto menulis informasi lanjutannya di grup Facebook Cilongok Bersatu, mereka biasa menyingkatnya sebagai 'CIBER'. Dijelaskan Budi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Projo selaku pendukung Jokowi. Masalah sudah selesai, pihak PROJO membayar bakso Rp 3,3 juta meski yang memakan bakso tanpa bayar dinyatkan bukan anggota Projo.

"Bahwa yang melakukan itu adalah oknum dan tidak ada rekayasa dari kami selaku penjual bakso, kebetulan adalah keluarga kami komunitas CIBER (Cilongok Bersatu) berjualan di Jakarta, sudah mencapai kesepakatan, masalah ini sudah clear," kata Budi Tartanto.

Kabar sejumlah orang yang makan bakso tapi tak membayar ditegaskannya bukanlah hoax. Dikatakannya, pihak Projo meminta maaf. Ini hanya kesalahpahaman dan telah selesai secara kekeluargaan. "Dimohonkan kepada seluruh pihak tidak mempolitisir kejadian ini dan melebar ke mana-mana untuk hal bahan saling debat atau saling benci atau untuk hal-hal tujuan tertentu di luar tanggung jawab kami selaku yang sudah mencapai kesepakatan penyelesian secara kekeluargaan," tutur Budi Tartanto.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, mengatakan peristiwa orang-orang makan bakso itu terjadi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8) pagi kemarin. Terlihat ada sejumlah bus di dekat gerobak-gerobak yang menyajikan bakso itu. Itu adalah bus yang hendak dipakai relawan Projo untuk berangkat ke Rapat Umum Relawan Jokowi di SICC, Sentul, Bogor.

Namun Budi mengatakan orang-orang pemakan bakso gratisan itu bukanlah anggotanya. Dia juga tidak tahu siapa sebenarnya orang-orang itu.

"Pokoknya itu fitnah keji. Projo tidak pernah menyakiti hati rakyat, Itu adalah penyusupan dan fitnah," kata Budi Arie, Senin (6/8/2018).

Budi Arie tidak tahu berapa jumlah pasti para pemakan bakso gratisan itu. Yang jelas, pihaknya sudah menutup kerugian para penjual bakso dengan uang Rp 3,3 juta.

"Teman-teman yang membayar, padahal teman-teman bilang bukan mereka yang makan. Mereka itu orang-orang yang ngaku-ngaku Projo, beli bakso, tapi nggak bayar," tutur Budi.

Dia juga menyertakan video pernyataan dua orang penjual bakso yang ditemui Projo. Dua orang itu berasal dari pedagang Bakso Malang Berkah. Mereka justru menyatakan dukungannya untuk Jokowi.

"Ternyata ada ulah penyusup yang ingin memfitnah Projo. Kami menyatakan ini dengan sungguh-sungguh, karena kami semua adalah pendukung Jokowi dua periode," kata salah satu dari dua pria itu, dalam video yang diberikan oleh Budi Arie. [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita