Ustaz Somad Bikin Heboh, Posting Video Dakwah di Lhokseumawe dan Tulis Bahasa Aceh

Ustaz Somad Bikin Heboh, Posting Video Dakwah di Lhokseumawe dan Tulis Bahasa Aceh

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dai kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad kembali memberi kejutan kepada warga Aceh.

Kali ini, Ustaz Abdul Somad memosting sebuah video suasana tabligh akbar di Lapangan Hira’, Kota Lhokseumawe.

Tabligh akbar Ustad Abdul Somad (UAS) ini berlangsung, Minggu (19/8) sore.

Tabligh akbar yang juga dihadiri dai cilik Syeikh Rasyid diprakarsai Pimpinan Dayah Al-Mukhlisin Lhokseumawe, Mukhlis Azhar.

Ribuan masyarakat Lhokseumawe, Aceh Utara, dan kabupaten sekitar, terlihat memenuhi lapangan yang bersisian dengan Kompleks Islamic Center yang berada di pusat Kota Lhokseumawe ini.

Selain menyedot ribuan warga datang ke lokasi, tabligh Ustaz Abdul Somad ini juga bikin heboh para warganet (istilah untuk pengguna internet), terutama warganet asal Aceh.

Kehebohan warganet (netizen) Aceh ini dipicu oleh postingan video dan keterangan berbahasa Aceh di akun media sosial (Facebook dan Instagram) milik Ustaz Abdul Somad.

“Beuno seupot di Lapangan Hira' Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalaam.

Ahad, 7 Dzulhijjah 1439

19 Agustus 2018.”

Begitulah kalimat yang ditulis Ustaz Abdul Somad menyertai video suasana tabligh akbar di Lapangan Hira’ yang diposting di akun Instagram @ustadzabdulsomad dana kun Facebook Ustadz Abdul Somad.

Amatan Serambinews.com, video ini diposting di Instagram dan Facebook pada, Ahad (19/8/2018) pukul 23.50 WIB.



Tak butuh waktu lama untuk membuat postingan ini menjadi viral.

45 menit setelah diposting, atau hingga Senin (20/8/2018) pukul 00.35 WIB, postingan foto-foto di Facebook telah mendapatkan 1,2 ribu tanggapan dan telah 188 kali dibagikan.

Sementara postingan video di Instagram telah mencatat 46,819 view (dilihat/ditonton).

Postingan di Instagram ini juga mendapat sambutan meriah dari pengguna internet di Aceh.

Di antara ratusan komentar yang membanjiri postingan itu, terdapat banyak warganet Aceh yang mengaku kaget dan senang karena Ustaz Abdul Somad memakai Bahasa Aceh.

Berikut di antara komentar netizen asal Aceh.

@maribrizal17: @ustadzabdulsomad jeut bahasa aceh lagoe ?

@onemoslem: @ustadzabdulsomad omah ustadz kajeut bahasa aceh nyeu

@ogut: @ustadzabdulsomad lee pajoh kuah pliek nyeh ustadz?

@khairil_33: @ustadzabdulsomad jeut lagoe UAS bahasa aceh

@senjatarakyat: @ustadzabdulsomad nyan hai @ustadzabdulsomad kajeut bahasa Aceh

@yudha.sm: @ustadzabdulsomad bereh tengku . hehehe

Banyak juga warganet yang bingung dengan makna tulisan yang diposting Ustaz Abdul Somad.

@agung.nurzani: @ustadzabdulsomad artinya apa ustad?

@candy_lubis08: @ustadzabdulsomad artinya apa ustadz?

Beberapa warganet yang mengerti Bahasa Aceh langsung memberi jawaban.

@nikkinovabella: @renaldihuseiin benoe supot artinya tadi sore.. Atau petang tadi

Agenda di Aceh

Catatan dan informasi yang dihimpun Serambinews.com, sebelum di Lhokseumawe, Ustaz Abdul Somad mengawali Safari Dakwah di Aceh kali ini dengan mengisi ceramah di acara silaturahmi keluarga besar Bank Aceh Syariah, di Banda Aceh, Sabtu (18/8/2018) sore.

Malamnya, UAS mengisi tabligh akbar bersama Ustaz Felix Siauw di lapangan Blangpadang Banda Aceh.

Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Ke-45 Bank Aceh.

Pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB, rombongan bertolak ke Lhokseumawe.

Sekitar pukul 11.00 WIb, UAS bersama rombongan singgah di sebuah pesantren di Cot Trueng Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Tidak lama kemudian, UAS memberi tausiah di Kompleks Perumahaan AAF Krueng Geukuh, Aceh Utara.

Siangnya, rombongan bertolak ke Lhokseumawe.

UAS dan rombongan dijamu Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, di Guest House Pemerintah Kota Lhokseumawe yang terletak di samping Lapangan Hiraq.

Sekitar pukul 16.00 WIB, tausiah dimulai, diawali ceramah Syeikh Rasyid.

Dai cilik ini berceramah secara singkat. Setelah itu langsung tampil Ustaz Abdul Somad.

Masyarakat yang memenuhi lapangan Hiraq tampak sangat menikmati ceramah UAS.

Masyarakat terlihat tidak bergerak di tempat duduknya masing-masing, hingga ceramah UAS yang berlangsung sekitar satu jam berakhir.

Dalam ceramahnya, UAS sempat menyinggung agar para orang tua bisa selalu menjaga anaknya supaya tidak terlibat narkoba dan pergaulan bebas.

Berikut video ceramah lengkap Ustaz Abdul Somad Lc, yang diposting di Facebook miliknya.



Pada sorenya, Ustaz Abdul Somad bersama Syeik Rasyid juga mengisi ceramah di lapangan bola kaki Tanah Pasir, Aceh Utara.

Berikut videonya.



Penguatan Ekonomi Syariah

Sebelumnya, saat mengisi tablig akbar di Blangpadang Banda Aceh, Sabtu (18/8/2018) malam, Ustaz Abdul Somad yang memiliki tak kurang 4 juta pengikut di Instagram itu mengulas secara ringkas tentang ekonomi syariah dalam waktu dua jam lebih.

Ceramah yang mengangkat tema ‘Membangun Ekonomi Syariah Menuju Kejayaan’ dalam rangka HUT ke-45 Bank Aceh yang kini sudah dikonversi menjadi Bank Aceh Syariah, disampaikan secara ringan, dan kerap dibumbui berbagai hal yang setiap saat memantik tawa jamaah.

Dalam tausiahya, Ustaz Somad juga memuji Aceh yang selalu menjadi pelopor dalam berbagai hal, terutama dalam menjalankan hukum Islam.

Ustaz Abdul Somad menyebut contoh nama Malikul Saleh yang tercatat sebagai raja pertama di Nusantara (dunia Melayu) yang mengubah kerajaan (Samudera Pasai) menjadi kerajaan yang menerapkan syariat Islam.

Kemudian ada juga nama Syaik Abdurrauf As-Singkili (Tgk Syiah Kuala) yang merupakan ulama pertama yang menerjemahkan Alquran ke bahasa Melayu.

Tak lupa pula Ustaz Abdul Somad menyinggung jasa rakyat Aceh yang menyumbang pesawat untuk menyokong kemerdekaan Indonesia.

Saat ini, lanjut Ustaz Abdul Somad, rakyat Aceh sedang mengawali kerja besar membangun ekonomi syariat yang kuat.

Di antaranya adalah Aceh tercatat sebagai daerah pertama di Indonesia yang menanam pohon kurma di lahan yang sangat luas.

Pohon-pohon kurma di lahan Wakaf Barbate ini, kata Ustaz Abdul Somad, akan menjadi penyokong ekonomi ummat Islam Aceh dan Indonesia di masa depan.

Selain kebun kurma, Aceh juga menjadi pelopor mengubah secara total (konversi) bank milik daerah, dari konvensional menjadi bank syariah.

“Aceh selalu terdepan, dan Aceh menjadi pelopor. Termasuk yang mengubah dari konflik menjadi damai, itu juga Aceh,” kata Abdul Somad disambut pekikan takbir jamaah.

Dengan kehadiran bank syariah milik daerah, lanjut Abdul Somad, masyarakat tak lagi risau dengan isu riba, sebagaimana yang masih dihadapi lain di Indonesia.

“Orang tak takut lagi makan syubhat, makan sesuatu yang riba, padahal inilah yang harus kita perhatikan sama-sama. Siapa yang bisa menyelamatkan dari riba? Tidak lain adalah kembali ke bank syariah, islamic bank,” katanya.

Karena itu, ia menyarankan, semua masyarakat Aceh untuk menjadikan Bank Aceh Syariah sebagai mitra dalam simpan pinjam.

“Bangkitkan ekonomi syariah, bangkitkan, selamatkan kita dari riba, hindari riba. Alihkan semuanya ke bank syariah,” seru Ustaz Somad.

Masyarakat Aceh yang kini bank daerahnya sudah dikonversi ke syariah, menurut Ustaz Somad, tidak perlu ragu.

Ini salah satu jalan yang diambil pemerintah untuk menghindari riba dengan sistemnya yang syariah.

Ditambahkan, masyarakat Aceh juga patut berbangga karena apa yang dilakukan Pemerintah Aceh menjadi contoh bagi bank-bank daerah lain di Indonesia.

“Alhamdulillah sudah diikuti oleh NTB, tak lama lagi oleh Bank Nagari Sumbar, tak lama lagi bank Riau, insya Allah. Yang jelas, siapapun yang melakukan ini maka janjinya adalah syurga Allah,” kata Ustaz Somad.

Penceramah kelahiran Sumatera Utara, 18 Mei 1977 ini juga mengatakan, untuk mengubah sebuah regulasi seperti halnya bank syariah di Aceh dibutuhkan peran penting pemimpin, terutama gubernur dan wakil gubernur.

Ustaz Abdul Somad juga memuji peran wartawan di Aceh dalam proses mewujudkan konversi Bank Aceh, dari konvensional menjadi syariah.

“Ini kerja sama yang luar biasa, mengubah bank konvensional menjadi bank syariah. Tidak bisa kerja sendiri, musti ada gubernur yang peduli. Musti ada orang yang ekonom yang mengerti tentang masalah ekonomi, musti ada orang yang punya kekuasaan, musti ada orang yang berjuang, dan ternyata yang terus menceritakan ini di koran, di majalah, di internet, tidak lain adalah wartawan Aceh peduli syariat Islam,” ujar Ustaz Somad sembari mengajak masyarakat bertakbir.

Dalam tausiahnya, Ustaz Somad menyimpulkan tiga hal. Pertama soal politik, dia menyerukan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk memilih pemimpin yang jujur dan adil. Kedua, masalah pendidikan, Ustaz Somad meminta masyarakat agar memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam.

“Dan terakhir adalah ekonomi, ini kuncinya adalah bank syariah. Kita bangkitkan ekonomi syariah melalui bank syariah, kita hindari riba untuk menuju syurganya Allah,” pungkas Ustaz Abdul Somad.

Sebelumnya, Plt Dirut Bank Aceh, Haizir Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, pada 6 Agustus 2018 Bank Aceh genap berusia 45 tahun.

“Usia itu terdiri atas setahun sebelas bulan Bank Aceh syariah dan 43 tahun konvensional. Langkah konversi yang kita lakukan sudah diikuti oleh bank daerah lain di Indonesia,” kata Haizir.

Ia juga meminta masyarakat Aceh untuk terus menjadi mitra Bank Aceh Syariah.

“Banyak hal yang sudah kita lalui, konflik, tsunami, hingga terbakarnya kantor utama. Tapi, kita tetap bersama Bank Aceh Syariah. Jika masih ada kekurangan, kita sempurnakan, kita tegak bersama Bank Aceh Syariah,” kata Haizir. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita