TGB: Status Bencana Nasional Berdampak Buruk bagi Lombok dan Sumbawa

TGB: Status Bencana Nasional Berdampak Buruk bagi Lombok dan Sumbawa

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Muhammad Zainul Majdi penanganan bencana gempa Lombok sudah mendapatkan penanganan berskala nasional.

Karena itu, pihaknya berharap agar musibah tersebut tak semakin membuat larut dalam kesedihan.

“Buang rasa takut dan kita tidak boleh tertawan oleh rasa trauma,” kata TGB dalam keterangannya, Senin (20/8/2018).

Yang harus dilakukan saat ini adalah bahu-membahu bergotong royong dan berkoordinasi bersama pemerintah pusat, daerah dan kabupaten juga masyarakat.

“Agar NTB segera bangkit pulih dari dampak bencana dan kembali maju di segala bidang,” lanjutnya.

Selama ini, sambungnya, pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) serta TNI dam Polri terus berkoordinasi.

“Dan memobilisasi banyak personil dan alat-alat berat yang dibantu dari pusat untuk membantu pemulihan dan merehabilitasi sarana yang terdampak gempa,” jelasnya.

Selain itu, TGB juga menanggapi banyaknya pihak yang menginginkan bencana gempa Lombok itu dinyatakan sebagai bencana nasional.

Ada baiknya, semua pihak bersabar karena pihaknya selalu mengutamakan penanganan terhadap korban bencana.

“Potensi nasional masih mampu mengatasi penanganan darurat bahkan sampai rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana nanti. Penanganan bencana saat ini skalanya sudah nasional dan all-out,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa pemerintah pusat sampai saat ini masih terus mendampingi, baik di provinsi maupun kabupaten/kota.

Selain itu, juga memberikan penguatan seperti bantuan anggaran, pengerahan personil, bantuan logistik dan peralatan, manajerial dan tertib administrasi.

“Lombok dan Sumbawa ini cukup luas. Tidak semua daerah terpapar gempa,” terangnya.

Tak hanya itu, TGB juga menegaskan bahwa sejumlah lokasi wisata masih bisa dikunjungi wisatawan.

“Khususnya daerah-daerah wisata seperti KEK Mandalika, Senggigi dan Pulau Moyo dan lainnya,” bebernya.

Menurutnya, jika gempa Lombok ditetapkan sebagai bencana nasioanal, maka akan mengakibatkan dampak yang cukup negatif bagi ‘kehidupan’ di Lombok dan Sumbara.

“Pulau Lombok dan Sumbawa akan ‘mati’ dan pemulihannya akan lama. Padahal sektor pariwisata adalah salah andalan pertumbuhan ekonomi NTB selain pertanian,” pungkasnya. [psid]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita