Selain Gerakan Haram Pilih Jokowi, Pemuda Madura Deklarasi #2019GantiPresiden

Selain Gerakan Haram Pilih Jokowi, Pemuda Madura Deklarasi #2019GantiPresiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kekecewaan rakyat Madura Jawa Timur akibat tidak terpilihnya Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi terus berlanjut. Sebagian rakyat Madura melakukan gerakan haram pilih Jokowi.

Selain gerakan haram pilih Jokowi, mereka juga melakukan deklarasi mendukung gerakan #2019GantiPresiden.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok orang yang mengatasnamakan elemen Pemuda Madura berkumpul di depan sebuah bangunan mirip masjid. Sebagian besar mengenakan baju koko putih, sarung dan kopiah.

Mereka membentangkan 2 spanduk di depan mereka. Pada spanduk sebelah kanan terdapat gambar Prabowo Subianto dengan tulisan “Deklarasi Pemuda Madura #2019GantiPresiden” dan spanduk sebelah kiri tertulis #2019GantiPresiden.

“Kami elemen muda Madura, dengan tekad dan bulat mensukseskan 2019 ganti presiden, 2019 ganti presiden, 2019 ganti presiden, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar,” ucap mereka dengan kompak.

Video tersebut diposting di akun Facebook Erika Ayu Cantika pada 18 Agustus 2018. Erika menyebut deklarasi itu sebagai buntut PHP Jokowi kepada Mahfud MD.

“Efek dari Mahfud MD di PHP. Elemen Pemuda Madura siap perang habis habisan,” tulis Erika.

Untuk diketahui, Mahfud adalah salah satu politikus yang berasal dari Madura. Dia lahir dari keluarga dan lingkungan NU yang cukup kuat.

Belakangan muncul wacana bahwa tak dipilihnya Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi adalah karena dia bukan warga NU, meski pada akhirnya Ketua PBNU Said Aqil mengakuinya sebagai kader NU.

Tidak terpilihnya Mahfud MD sebagai cawapres membuat sebagian orang Madura sakit hati. Suku Madura sendiri merupakan suku terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa, Sunda, dan Batak.

Jika dihitung dengan yang kawin campur antar suku, jumlah populasi suku Madura sebanyak 23 juta orang. Sekitar 9,5 juta berdarah Madura (ayah dan ibu) asli dan sisanya bercampur dengan darah suku-suku lain.

Orang Madura yang tinggal di Madura sebanyak 4,5 juta sedangkan sisanya berdiaspora di pulau-pulau lain terutama di sepanjang Surabaya hingga Banyuwangi.

Sebelumnya, gerakan haram pilih Jokowi muncul di Madura. Diduga, gerakan tersebut dipicu oleh batalnya Jokowi memilih Mahfud MD sebagai cawapres.


Aksi demonstrasi pun berlangsung di sejumlah wilayah di Madura dan Jawa Timur. Sejumlah warga membawa spaduk besar bertulisan “Madura Untuk Indonesia”, “Haram Bagi Orang Madura Memilih Jokowi” di Jembatan Suramadu, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (17/8).

Menyikapi hal tersebut, Mahfud MD dikabarkan langsung mengutus Imam Marsudi untuk menghentikan gerakan tersebut. Mahfud menyampaikan pesan agar mereka tidak melakukan demo-demo yang kontra produktif bagi Indonesia. Sebab dirinya merasa tidak apa-apa.

Namun diisukan bahwa para tokoh penggerak tersebut tidak terima meski tidak mengalami apa yang dirasakan Mahfud. Salah seorang tokoh mengaku bisa merasakan apa yang dialami Mahfud akibat tak dipilih sebagai cawapres Jokowi.

Masyarakat Madura sakit hati dan kecewa dengan keputusan Jokowi lewat drama yang menimpa tokoh mereka. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita