MUI ke Jokowi: Jangan Dibalik, Nuduh Konstitusional Provokatif, yang Provokatif Dibilang Konstitusional

MUI ke Jokowi: Jangan Dibalik, Nuduh Konstitusional Provokatif, yang Provokatif Dibilang Konstitusional

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pidato Presiden Jokowi dalam pertemuan relawan di Sentul, Sabtu (4/8) meminta barisan relawan pendukungnya tidak mencari musuh. Namun harus siap bila harus terlibat dalam perkelahian.

Wakil Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Irjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo, menyebut pernyataan Jokowi itu sangat tidak etis. 

"Jika Pak Jokowi benar benar bilang begitu sangat disesalkan. Bukan hanya tak etis tidak pantas tidak lazim," kata Anton saat dihubungi, Minggu (5/8).

Dengan adanya pernyataan Jokowi tersebut, Anton meminta kepada para pendukung capres petahana tersebut tidak memutarbalikkan fakta jika mereka selalu jadi korban fitnah dalam berpolitik.

"Jangan dibalik nuduh, yang konstitusional dibilang provokasi radikal, yang radikal provokatif dibilang konstitusional," tegas dia.

Anton pun mengingatkan Jokowi agar tidak sombong karena menjadi orang nomor satu di Indonesia, dengan seenaknya mengeluarkan pernyataan.

"Ojo dumeh kuasa (jangan mentang-mentang berkuasa)," tandasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita