Mahfud Imbau Jangan Pilih 'Orang Jahat', PSI: Rasanya Bukan Pak Jokowi

Mahfud Imbau Jangan Pilih 'Orang Jahat', PSI: Rasanya Bukan Pak Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud Md mengimbau masyarakat menggunakan hak pilih di Pilpres 2019 agar orang jahat tak jadi pemimpin. PSI yakin bukan Joko Widodo (Jokowi) yang dimaksud. 

"Saya nggak tahu siapa persis yang beliau bilang jahat. Tapi rasanya bukan Pak Jokowi," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni kepada detikcom, Selasa (21/8/2018). 

Bukan tanpa alasan Raja Juli meyakini bukan Jokowi sosok pemimpin jahat yang dimaksud Mahfud. Sebab, dalam sebuah kesempatan, Mahfud memuji Jokowi sebagai orang yang bersih, responsif, dan anaknya tidak terlibat proyek pemerintah. 

"Saya kira dengan kriteria itu, Pak Jokowi bukan orang jahat ya," katanya. 

Sementara itu, terkait beredarnya spanduk yang bernada sama dengan pernyataan Mahfud, Raja Juli memastikan spanduk itu bukan berasal dari koalisi Jokowi-Ma'ruf. Ia mengatakan tak ada instruksi dari tim kampanye nasional terkait spanduk itu. 

"Coba tanya kubu sebelah, apa mungkin mereka yang pasang? Kadang di politik ada strategi playing victim. Mudah-mudahan sih nggak ya," ujar Raja Juli. 

Seperti diketahui, pernyataan Mahfud soal calon pemimpin jahat diutarakan dalam pembekalan bacaleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mahfud meminta tak ada yang tak menggunakan suara di pilpres agar orang jahat tak terpilih. 

"Kita memilih ini bukan untuk memilih yang bagus betul, tapi menghindari orang jahat untuk pimpin negara," kata Mahfud.

Buntut pernyataan itu, spanduk 'jangan pilih capres jahat' pun bertebaran di Jakarta. Spanduk itu tersebar di sejumlah JPO di wilayah Jakarta Pusat. Di antaranya di JPO Cempaka Putih dan Kramat Sentiong. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita