Fahri Hamzah sebut Jokowi bisa tidak nyapres karena koalisi sulit capai titik temu

Fahri Hamzah sebut Jokowi bisa tidak nyapres karena koalisi sulit capai titik temu

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga bakal capres petahana, Joko Widodo (Jokowi), tidak akan mendapatkan lagi kursi Presiden di Pilpres 2019 mendatang. Sebab, kata dia, koalisi Jokowi sulit menemukan titik temu dalam hal kepastian koalisi.

"Pak Jokowi juga enggak ada titik temu. Saya membaca Pak Jokowi paling sulit mencari titik temu. Saking sulitnya, bisa-bisa Pak Jokowi enggak dapat kursi. Prediksi saya belum berubah. Anda kira Pak Jokowi ini gampang, enggak gampang bos," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/8).

Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo lah yang hampir pasti akan maju pilpres mendatang. Karena, sudah ada Demokrat yang mendeklarasikan diri mendukung Prabowo maju di pemilihan kursi orang nomor satu di Indonesia itu.

"Tidak satupun berkas pemilu itu diteken oleh Pak Jokowi kecuali tanda tangan bersedia dicalonkan. Yang lain enggak ada. Kalau Prabowo dia neken, dia panggil (Ahmad) Muzani suruh teken. Tinggal perlu satu partai lagi, dalam hal itu Pak Jokowi perlu dua partai. Minimal kalau PDIP dan Golkar mau," ungkapnya.

Fahri, menjelaskan akan sulit bagi Jokowi mengumpukan tanda tangan para ketua Umum partai untuk bisa memberikan tanda hitam di atas putih sebagai bentuk legal dia maju Pilpres 2019. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, lanjut dia, juga akan sulit maju ditinggal oleh PDIP dan Golkar.

"Tapi kalau PDIP, Golkar pecah, bubar bos. Karena partai lain tuh enggak cukup. Ada gabung ini partai-partai, ya enggak, NasDem, Hanura, PPP, ini belum cukup nih. Belum cukup. Kalau empat baru cukup. Sementara Pak Prabowo dengan satu partai dari tiga partai yang ada, cukup. Jadi kasarnya pengumpul tandatangan, Pak Prabowo tinggal perlu tandatangan lagi," ucapnya.

"Berat buat Jokowi, Anda kira gampang buat Pak Jokowi dapat tiket. Salah. Saya masih memprediksi bisa-bisa pecah kalau ini (PDIP-Golkar) pecah, Pak Jokowi enggak dapat tiket," tandasnya.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita