GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon memutuskan mengubah model polling capres-cawapres. Alasannya, polling pertama yang dimenangkan pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dicurigai diserang robot.
"Polling tadi terpaksa saya tutup karena ada aplikasi beli polling plus serbuan bot siluman. Jadi ini aja gantinya. Terima kasih. Ini sekadar taste the water," ujar Fadli menanggapi kritikan publik atas tindakannya menghapus polling yang mengunggulkan Jokowi.
— Fadli Zon (@fadlizon) 22 Agustus 2018
Pada polling pertama, Fadli memberi opsi dengan mencentang salah satu pasangan. Hanya ada dua opsi yang ditawarkan, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tidak ada opsi golput. Ternyata Jokowi-Ma'ruf unggul telak.
Fadli lalu mengubah model pollingnya. Pendukung Prabowo-Sandi diminta melakukan retweet. Sementara pendukung Jokowi-Ma'ruf diminta like. Hasilnya, langsung berubah.
Dari 34.700 partisipan, Prabowo-Sandi akhirnya unggul dengan 58,2 persen atau 20.200 retweet. Sementara Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan 14.500 atau 41,8 persen. Polling berlangsung dalam waktu 24 jam. [rky]