Fadel Ungkap Isu Pecah, Prabowo-Sandi Buka Pintu untuk Golkar

Fadel Ungkap Isu Pecah, Prabowo-Sandi Buka Pintu untuk Golkar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, partainya tidak solid dalam mendukung pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin. Dia bahkan menilai partainya rentan pecah dan bisa saja beralih dukungan ke pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Menanggapi hal itu, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan, akan menerima sepenuh hati jika Partai Golkar benar gabung ke koalisi Prabowo-Sandi.

"Itukan urusan internal Partai Golkar ya kami tentu tidak etis untuk mencampuri dan mengomentari, tapi secara prinsipnya koalisi Pak Prabowo dan Bang Sandi ini terbuka kepada seluruh kelompok seluruh partai seluruh tokoh ingin bergabung dengan pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Andre saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/8).

Menurutnya, partai manapun boleh bergabung dengan koalisi Prabowo-Sandi. Tentunya, selama partai tersebut memiliki kesamaan visi dan misi dalam memimpin Indonesia.

"Kalau memamg sesuai dengan prinsip perubahan ini, siapapun yang ingin bergabung tentu akan kita terima dan kita terima dengan lapang dada," ungkapnya.

Andre juga enggan menduga-duga terkait seberapa besar peluang partai berlambang pohon beringin itu bergabung dengan koalisi Prabowo. Dia meminta semua pihak untuk menunggu keputusan akhirnya saja.

"Kami membuka diri dan akan terus bersilaturahim dengan berbagai tokoh kelompok dan masyarakat lainnya," ujarnya.

"Apakah akan bergabung dengan Pak Prabowo dan Bang Sandi kita tunggu saja, kalau bergabung alhamdulillah. Kalau tidak bergabung ya kita tetap akan silaturahim," ucapnya.

Selama ini, tambah Andre, Golkar juga kerap berkomunikasi dengan koalisi Prabowo-Sandi. Salah satunya melalui pertemuan Prabowo-Sandi dengan Wakil Presiden sekaligus petinggi Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).

Sebelumnya, Fadel Muhammad menilai, partainya tak solid mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Bahkan, menurut dia, internal Golkar rawan perpecahan akibat tak dipilihnya kader Golkar sebagai Cawapres oleh Jokowi.

"Kita lihat bulan depan, (situasinya) agak rawanlah. Akan dibahas di rapat kerja bulan depan," kata Fadel Muhammad, anggota Dewan Pembina Partai Golkar di sela gladi resik penobatan sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Selasa (21/8) petang.

Kata Fadel, Partai Golkar memang telah menentukan pilihan pada kubu Joko Widodo. Penentuan itu setelah dalam sekian upaya agar Ketua Umum Golkar dipilih sebagai wakil presiden, pendamping Joko Widodo.

"Kita sebenarnya mengharapkan, berusaha agar Partai Golkar yang diambil sebagai Wapres. Kita bikin gerakan besar-besaran ke daerah-daerah yang ongkosnya juga mahal, supaya ketua umum Golkar yang diambil, tetapi tidak ternyata," katanya.

"Kita, Partai Golkar kecewa. Saya sebagai Dewan Pembina sangat kecewa, kok bukan Golkar yang diambil. Selama ini kita di parlemen itu mati-matian bela Jokowi, bahkan kita lebih membela dari PDIP. Saya bisa berani bantah bantahan, kita kecewa," sambungnya.

Fadel pun melihat peluang Golkar mengalihkan dukungan kepada kubu Prabowo-Sandi masih ada.

"Besar (kemungkian) apalagi Sandiaga Uno orang Gorontalo," pungkasnya. [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita