Belum Siap Hadapi Jokowi, Koalisi Gerindra-Demokrat Buyar

Belum Siap Hadapi Jokowi, Koalisi Gerindra-Demokrat Buyar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli menilai wajar jika koalisi partai penantang Joko Widodo pada Pilpres 2019 buyar karena tidak solid sejak awal.

Menurut dia, semua partai penantang Jokowi mengajukan syarat mendapat posisi cawapres Prabowo Subianto demi mengamankan perolehan suara partai politiknya masing-masing.

"Kubu penantang Jokowi ini enggak solid dari awal karena mereka takut kalah. Mereka sadar sulitnya mengalahkan Jokowi yang petahana," kata Lili, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (9/8).

Lili menyampaikan, Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat sadar tidak memiliki figur yang mampu mengimbangi elektabilitas Jokowi.

"Maka kubu penantang, pasti mikirnya, dari pada kalah enggak dapat apa-apa, mending ngotot ngajuin figur untuk cawapres. semua mengajukan nama, jadinya alot," ujar Lili.

Dengan mendapatkan posisi cawapres, kata Lili, partai politik berharap mendapat cottail effect, atau peningkatan perolehan suara pada Pileg 2019 demi memastikan partainya mendapat kursi di parlemen.

"Ini realistis, dari pada pilpres kalah terus partai enggak masuk parlemen, kan kayak sudah jatuh tertimpa tangga. Makanya mereka minta cawapres demi cottail effect," ungkap Lili.

Adapun mengenai kegaduhan yang disampaikan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menuding Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus karena tidak menepati kesepakatan politik dengan Demokrat, Lili menilai hal itu akan merugikan seluruh partai penantang Jokowi.

"Merugikan buat partai dan masyarakat. Ini menunjukkan ketidaksiapan koalisi penantang Jokowi dan membuktikan mereka hanya mengutamakan kepentingan partai, bukan gagasan kebangsaan," ucap Lili. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita