Ada Pengusaha Keruk Keuntungan dari Gempa Bumi NTB

Ada Pengusaha Keruk Keuntungan dari Gempa Bumi NTB

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemkot Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan pemantauan terhadap harga bahan bangunan, selama masa rekonstruksi pascabencana gempa bumi yang melanda daerah ini.

Wakil Walikota Mataram, H Mohan Roliskana di Mataram, Minggu (26/8/2018), mengatakan, untuk itu Dinas Perdagangan telah melakukan rapat khusus dengan berbagai pihak terkait antisipasi kenaikan harga bahan bangunan saat masa pemulihan pasca bencana.

"Tidak boleh ada kenaikan harga pada masa rekonstruksi dan pasti akan kita buat edaran khusus agar para pengusaha tidak menaikkan harga sembarangan," katanya.

Para pengusaha harus memiliki rasa sensitif terhadap bencana yang dihadapi masyarakat, dan berusaha untuk bangkit melakukan perbaikan terhadap rumah yang rusak akibat gempa bumi.

"Hukum pasar tidak boleh terjadi, dimana permintaan tinggi harga naik. Pedagang harus menjual bahan bangunannya sesuai dengan standar harga yang ada," katanya.

Terhadap hal itu, lanjutnya, apabila ditemukan pengusaha yang menaikkan harga di atas standar harga yang berlaku, pemerintah kota akan memberikan sanksi kepada pengusaha bersangkutan. "Sanksinya, bisa saja berupa pencabutan izin operasional dan sanksi-sanksi lain untuk memberikan efek jera," katanya.

Dikatakan, untuk saat ini masyarakat memang belum berpikir melakukan rehabilitasi terhadap rumah mereka, sebab masyarakat masih fokus melakukan upaya-upaya waspada terhadap bencana yang masih menghantui warga. "Tetapi setelah ini, masa rekonstruksi dan rehabilitasi akan dilakukan karenanya jangan sampai ada spekulasi harga," katanya lagi.

Terkait dengan itu, dalam hal ini proses pengiriman barang dari luar daerah juga perlu diawasi dan dijaga oleh aparat terkait guna menjamin distribusi logistik bangunan tetap lancar.

Menyinggung tentang penyiapan depo disetiap kelurahan agar masyarakat bisa mendapatkan bahan bangunan dengan mudah dan murah, Mohan menyatakan sejauh ini belum ada rencana ke sana.

"Tetapi tidak menutup kemungkinan ke depan hal itu kita lakukan, bahkan kami sudah berencana akan mengumpulkan pengusaha bahan bangunan untuk lebih menekankan hal ini. Waktunya, kita tunggu sampai kondisi aman," katanya. [inc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita