Surat Terbuka Kegelisahan Mahfudz Siddiq ke Anies Baswedan

Surat Terbuka Kegelisahan Mahfudz Siddiq ke Anies Baswedan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politikus PKS Mahfudz Siddiq mengirimkan surat terbuka untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Isi surat itu mengungkapkan kegelisahannya jika Anies meninggalkan Jakarta untuk maju Pilpres 2019. 

Mahfudz mengawali tulisannya dengan mengutip sejumlah artikel berita tentang sejumlah politikus dan pimpinan parpol yang mendorong Anies maju nyapres atau sebagai cawapres. Warga DKI Jakarta itu kemudian mengenang momen haru ketika banyak warga yang menghadiri salat subuh berjamaah untuk mendoakan Anies menang Pilgub DKI Jakarta.

"Kenapa terselip rasa gelisah dan cemas dalam diri saya? Karena setelah mengikuti hiruk-pikuk berita di media, muncul pertanyaan di kepala saya: "Akankah saya kehilangan sosok Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang telah saya pilih bersama tiga jutaan warga lainnya?" Jika pemimpin itu diposisikan sebagai imam bagi ummat, "Apakah sang Imam akan meninggalkan ummatnya di fase awal perjalanan perjuangan ini?" tulis Mahfudz, dalam seperti dikutip detikcom, Rabu (11/7/2018). 

Anggota Komisi VII DPR itu menyebut hingga saat ini Anies baru memimpin Jakarta selama 7 bulan. Dia menyebut masa 7 bulan ini sebagai fase perkenalan dan mendalami seluk-beluk Ibu Kota.

"Dalam rentang masa tugas 5 tahun (2017-2022), perjalanan 7 bulan pertama, saya yakini sebagai fase 'Ta'aruf'. Yaitu fase Bapak mengenali apa dan bagaimana Jakarta ini. Mungkin baru mulai tahun kedua dan seterusnya, Bapak bisa benar-benar menjalankan program pembangunan secara tepat dan cepat," ujarnya. 

Sebagai warga DKI Jakarta, Mahfudz tak lupa menyematkan doa agar Anies amanah dan tuntas dalam memimpin kota tempat tinggalnya itu. Dia juga mendoakan agar Anies selalu istikamah dan sabar dalam menjalankan tugasnya. 

"Hari-hari ini, saya hanya bisa memanjangkan doa kepada Allah SWT agar Bapak Gubernur bersama Wakil Gubernur bisa terus mengemban amanah dan tugasnya hingga tuntas. Sehingga tuntas pula pertanggungjawaban amal di hadapan masyarakat Jakarta dan di hadapan Sang Pemilik dan Pemberi Kekuasaan, Allah Azza wa Jalla. Berjalan dalam istiqamah dan sabar," ucapnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita