GELORA.CO - Lalu Muhammad Zohri telah mencuri perhatian publik tanah air bahkan dunia setelah menjuarai Kejuaraan Atletik U-20, di Tampere, Finlandia beberapa waktu lalu.
Betapa tidak, datang sebagai peserta yang tak diunggulkan sama sekali, Zohri melesat untuk mencapai garis finis pertama mendahului dua sprinter dunia asal Amerika dan sprinter andalan dari negara lainnya di lomba 100 meter putra.
Tak ayal, setiba di tanah air, sanjung puji mengalir untuk pemuda 18 tahun awal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu.
Tak hanya pujian, Zohri juga kebanjiran hadiah dan bonus, mulai dari uang tunai, perbaikan rumahnya, investasi emas seberat 1 kg hingga tawaran pekerjaan dari berbagai lembaga dan instansi.
Namun, Zohri rupanya tak ingin menikmati hadiah yang melimpah itu seorang diri, sebagian ia justru gunakan untuk kegiatan sosial dan amal sebagaiman diungkapkan Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung.
Pihak PB PASI sendiri, sebut dia hanya bertindak sebagai fasilitator untuk mengelola bantuan atau bonus yang diterima Zohri tersebut.
“Kami tidak memegang penuh atau mengelola, tapi hanya membantu. Jika ada bantuan, ya (diberikannya) ke PASI karena kan Zohri masih muda. Dia belum tahu tentang peraturan kontrak dan lain sebagainya,” kata Tigor.
Meski demikian, Tigor mengakui bahwa dari sejumlah hadiah uang yang diterima, Zohri sudah menyisihkannya secara pribadi untuk melakukan kegiatan sosial.
“Tidak semuanya ditabung untuk keperluan pribadi. Ada yang ia gunakan untuk membangun masjid, dan membantu anak-anak panti asuhan. Untuk hadiah berupa endorsement maupun hibah, kami tentu juga komunikasi dengan keluarga Zohri yang masih ada,” ungkapnya.[psid]