Jokowi Ungguli Prabowo di Survei LIPI, Andi Arief: Menarik untuk Menjadi Masukan

Jokowi Ungguli Prabowo di Survei LIPI, Andi Arief: Menarik untuk Menjadi Masukan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief angkat bicara soal hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dirilis Kamis (19/7/2018).

Hasil survei LIPI menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo hingga kini berada di posisi teratas, dan mengungguli Prabowo Subianto.

Terkait hal tersebut, Andi Arief memberikan tanggapannya melalui kicauan di akun Twitter, @AndiArief__ yang diunggah pada Jumat (20/7/2018).

Andi Arief mengatakan jika hasil survei LIPI menarik untuk menjadi masukan.

Dirinya menambahkan bahwa hasil survei LIPI dan lembaga survei lainnya memiliki hasil yang berbeda saat Pilpres 2014.

Di samping itu, ia mengatakan jika politik dan ekonomis menjadi tidak statis jelang Pileg dan Pilpres 2019.

Andi Arief mengatakan dalam Pileg dan Pilpres 2014 tidak dalam bayang-bayang gerakan nasional ganti presiden.

Untuk itu dirinya menduga jika LIPI menyembunyikan data tersebut dalam rilisnya.

Berikut cuitan lengkap Andi Arief terkait hasil survei LIPI:

@AndiArief__: "Meski @sy_haris dan Group LIPi partisan Jokowi dan Partai tertentu dan sering meleset, tapi surveynya kemarin menarik untuk menjadi masukan."

@AndiArief__: "Surey LIPI dan hampir semua lembaga lainnya di 2013 akhir dan awal 2014 menyebut elejtabilitas Prabowo hanya 18 persen, partai2 Islam ambruk, demokrat hanya 5 persen. Kenyataannya berbeda jauh saat pileg dan pilpres 2014."

@AndiArief__: "Pileg dan Pilpres 2019 masih 9 bulanan. Politik dan ekonomi tidak statis. Menjelang pileg dan pilpres 2014 tidak ada tanda-tanda ekonomi memasuki Lampu merah."

@AndiArief__: "Pileg dan Pilpres 2014 juga tidak dalam bayang-bayang gerakan naaional ganti Presiden seperti saat ini, Mungkin LIPI menyembunyikan data ini dalam releasenya. Bukan tidak mungkin yg terjadi adalah gerakan itu pada akhirnya yang akan menarik tinggi kompetitor petahana."

Cuitan Andi Arief

Seperti yang dikutip dari Tribunnews, peneliti senior LIPI, Syamsuddin Haris, menjelaskan meskipun posisi Jokowi berada di urutan pertama, pada kisaran 50 persen.

Menurutnya, hal tersebut tidak menjamin posisi Jokowi aman dalam Pilpres 2019.

Ia menjelaskan posisi Jokowi akan ditentukan berapa calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2019 nanti.

"Kalau face to face cukup aman ya, tapi kalau ada tiga Capres ya enggak aman," ujar Syamsuddin di Century Park Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018).

Jika ada tiga calon presiden bertarung, Syamsuddin mengatakan dukungan dari sejumlah partai pasti akan terpecah.

"Kita kan belum tahu dua paslon atau tidak, karena SBY masih menjajaki koalisi untuk mendorong AHY jadi cawapres," katanya.

Adapun surveinya, LIPI melakukan pertanyaan secara terbuka dan tertutup untuk mengukur elektabilitas calon presiden.

Dalam pertanyaan terbuka (top of mind) Jokowi memeroleh persentase sebesar 45 persen, 28 persen lebih besar dari nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sementara dalam pertanyaan tertutup, temuan LIPI menunjukkan elektabilitas Jokowi berada pada kisaran angka 50 persen.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita