Janji Jokowi-JK Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas Dikritik Keras Suryo Prabowo

Janji Jokowi-JK Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas Dikritik Keras Suryo Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Letjen (Purn) Suryo Prabowo mengkritik keras kebijakan pemerintah yang akan menjual aset Pertamina, lantaran hal itu bertentangan dengan janji Jokowi saat menjadi capres di Pilpres 2014.

Saat itu, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) berencana membesarkan BUMN energi yaitu PT Pertamina (Persero) agar bisa bersaing secara global.

Dalam program komplit di sektor energi yang dikutip detikcom, Jumat (4/7/2014) disebutkan, saat itu Pertamina belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Alasannya, saat itu di Indonesia, Pertamina hanya menguasai 21% produksi minyak dalam negeri. Sementara sisanya dikuasai asing. Sementara di Malaysia, Petronas menguasai 60% produksi minyak di negaranya, sisanya perusahaan asing.

Dari sisi investasi atau belanja modal, pasangan ini menyatakan, nilai investasi Pertamina jauh di bawah perusahaan minyak asing seperti Petronas.

Lantas, apa dukungan yang diberikan untuk Pertamina? Jokowi-JK dalam paparannya mengatakan akan memberikan dukungan berupa kebijakan yang mendukung, permodalan, strategi bisnis, kemampuan teknis, dan budaya perusahaan.

Berikut target Jokowi-JK kepada Pertamina:
- Berkontribusi terhadap produksi minyak dalam negeri lebih dari 50% dalam waktu 5 tahun
- Pertamina menjadi perusahaan energi internasional
- Kebanggaan seluruh bangsa Indonesia

Namun saat ini yang terjadi adalah, Menteri BUMN Rini Soemarno malah akan menjual aset Pertamina. Hal itu dilakukan dengan alasan demi kesehatan keuangan perusahaan.

Menteri Rini tegaskan penjualan aset Pertamina demi kesehatan keuangan perusahaan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menyebut bahwa penjualan aset yang dilakukan PT Pertamina (Persero) merupakan aksi korporasi biasa. Menurutnya, Pertamina telah memiliki banyak aset.

"Itu aksi korporasi biasa, kalau aksi korporasi tidak boleh jual beli kan aneh. Pertamina punya aset banyak, seperti yang saya sampaikan di surat itu bahwa kita memberikan fleksibilitas kepada direksi Pertamina untuk melihat untuk memungkinkan bisa menurunkan kepemilikannya," kata Menteri Rini di Jakarta, Kamis (18/7).

Menteri Rini mengatakan, penjualan aset ini sebetulnya bertujuan untuk menyehatkan keuangan. Nantinya penjualan akan tetap di bawah kontrol Pertamina dan tetap mengedepankan tata kelola yang baik serta transparan.

"Ini untuk kepentingan makin memperkuat neraca keuangan Pertamina. Dan itu ditekankan betul bahwa kontrolnya tetap harus ada di Pertamina, satu, kedua proses penjualannya harus good governance dan transparan," jelasnya seperti dikutip merdeka.

Menanggapi hal itu, Suryo Prabowo melontarkan kritik kerasnya kepada pemerintahan Jokowi.

"janji besarkan pertamina koq malah jual aset pertamina ? @jokowi @Pak_JK @KemenBUMN @pertamina" kata Suryo Prabowo melalui akun twitternya.


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita