Ini Alasan Ijtimak Ulama Capreskan Prabowo Subianto

Ini Alasan Ijtimak Ulama Capreskan Prabowo Subianto

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ijtimak ulama telah menyampaikan rekomendasi nama Prabowo Subianto sebagai capres dan Salim Segaf Aljufri-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai cawapresnya. Apa alasannya?

"Alasan Prabowo, saya pikir ulama nggak berperan ulama saja, ulama punya peran kapasitas lebih, namun ulama memang istikamah dalam berdakwah dan menyampaikan apa yang harus disampaikan, tapi keterwakilan umat Islam nggak pernah diakomodir, maka dari itu ijtimak mengusulkan kedua cawapares dua-duanya yang punya ketokohan sebagai ulama," kata Ketum GNPF-U Yusuf Martak saat konferensi pers di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (29/7/2018).

Yusuf mengimbau agar para paslon yang diusung ini tidak perlu khawatir dengan elektabilitas cawapares yang berlatar belakang ulama. Menurutnya, lebih mulia ulama dibandingkan dengan pejabat.

"Adapun apalah dari sisi elektabilitas memenuhi syarat, mohon maaf nggak ngurangi rasa hormat saya, seingat saya dulu juga saya tidak mengenal Presiden yang sekarang menjabat, justru saya lebih mengenal Dr Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Somad. Jadi nggak bisa diartikan popularitas sangat dibutuhkan, saat ini yang dibutuhkan adalah seorang tokoh," jelasnya.

Ijtimak Ulama merekomendasikan Prabowo sebagai capres dan ada dua nama cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo. Nama pertama adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Nama kedua adalah Ustaz Abdul Somad.

"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," demikian bunyi penggalan rekomendasi Ijtimak Ulama. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita