Gerindra: Kami Tak Tawarkan Kursi Cawapres, Demokrat yang Minta

Gerindra: Kami Tak Tawarkan Kursi Cawapres, Demokrat yang Minta

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketum Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketum Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gerindra menegaskan, dalam pertemuan itu, tak akan ada penawaran kursi cawapres untuk Pilpres 2019.

"Kita bukan menawarkan Demokrat kursi cawapres. Mereka yang ingin kader terbaiknya menjadi cawapres," kata Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Riza mengatakan selama ini partainya tak pernah menawarkan kursi cawapres ke calon koalisinya. Calon koalisinyalah yang menginginkan kader terbaiknya menjadi pendamping Prabowo.

"Semua. PKS dan PAN, itu kita hormati. Dan menurut saya memang harus begitu, partai itu harus persiapkan kader terbaiknya untuk tampil sebagai pemimpin nasional. Itu bukti kaderisasi," ujarnya.

"Tapi semua partai harus realistis, cuma 1 yang bisa diterima sebagai cawapres karena tempatnya satu," imbuh Riza.

Kendati demikian, Riza yakin parpol-parpol koalisi Gerindra akan berlapang dada siapa pun cawapres yang akan dipilih Prabowo. Sebab, keputusan cawapres tersebut merupakan hasil keputusan bersama koalisi nantinya.

"Pada akhirnya akan legowo akan solid siapa pun yang terpilih apakah dari PKS, PAN, Demokrat, atau mungkin malah di luar partai. Semuanya akan menerima selama melalui keputusan bersama," kata Riza.

Seperti diketahui, hingga saat ini koalisi Prabowo belum jelas. Tiga partai, yakni PKS, PD, dan PAN, yang disebut-sebut akan merapat ke koalisi Gerindra, hingga kini belum menentukan sikap resmi karena syarat cawapres yang diajukan.

Demokrat memberikan syarat kursi cawapres, meski bukan harga mati. Mereka ingin Ketua Kogasma-nya, Agus Harimurti Yudhyono (AHY), dipinang sebagai cawapres jika bersedia melabuhkan dukungan.

Bukan hanya Demokrat, PKS pun bahkan lebih dulu telah mengajukan 9 nama cawapres ke Gerindra sebagai syarat koalisi. PAN juga mengajukan nama ketua umumnya, Zulkifli Hasan, menjadi cawapres sebagai syarat koalisi. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita