Fahri Tantang KPK Bongkar Sel Mewah Mako Brimob

Fahri Tantang KPK Bongkar Sel Mewah Mako Brimob

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Keberhasilan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lapas Sukamiskin  Bandung, termasuk mengungkap fasililtas hotel prodeo di sana, dianggap bukan prestasi.

Begitu dikatakan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Selasa (24/7). Dia justru menantang komisi antirusuah tersebut untuk membongkar dugaan adanya sel mewah di lapas-lapas lain, termasuk di Lapas Mako Brimob Kepala Dua, Depok.

"KPK jangan hanya berani sama Sukamiskin, enggak berani sama Mako Brimob. Padahal di sana itu lebih empuk dan mewah," kata Fahri.

Sebab dia melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan di Lapas Sukamiskin, bukan fasilitas mewah dan masih sangat manusiawi. 

"Lapas selain Sukamiskin itu antah berantah kayak zaman Belanda. Orang ditahan bertahun-tahun butuh hiburan juga," ucapnya.

Karena itu, anggota DPR asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, tidak sepakat dengan program revitalisasi lembaga pemasyarakatan atau lapas dan rutan.

"Lapas Sukamiskin itu sudah yang paling manusiawi di Indonesia ini. Enggak perlu itu (program revitalisasi)," tegas Fahri.

Diketahui, Kalapas Sukamiskin Wahid Husen diciduk KPK bersama tiga orang lainnya pada Sabtu dinihari, 21 Juli 2018. Setelah menjalani pemeriksaan, Kalapas yang baru menjabat sejak Maret lalu itu ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait pemberian fasilitas mewah dan rekomendasi izin luar biasa kepada narapidana korupsi tertentu di dalam Lapas Sukamiskin.

Dalam OTT, KPK menemukan fasilitas sel yang cukup mewah. Ada sel di Lapas Sukamiskin yang dilengkapi dengan mesin pendingin udara (AC), kulkas dan televisi.

Salah satunya adalah sel yang dihuni oleh narapidana kasus suap Bakamla Fahmi. KPK menyebut seorang narapidana harus membayar biaya Rp 200 sampai 500 juta untuk fasilitas itu.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita