Eggi Bilang Parpol yang Tolak UAS Munafik, Ini Respons Gerindra

Eggi Bilang Parpol yang Tolak UAS Munafik, Ini Respons Gerindra

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Aktivis 212 Eggi Sudjana menyebut partai yang menolak rekomendasi duet Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad (PUAS) munafik. Gerindra menegaskan rekomendasi capres-cawapres Ijtimak Ulama sangat diperhatikan.

"Intinya hasil rekomendasi Ijtimak Ulama kami perhatikan dan kami apresiasi," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, Senin (30/7/2018).

Andre menyebut, rekomendasi capres-cawapres versi Ijtimak Ulama telah dibahas di internal Gerindra. Selain itu, Gerindra juga telah membahas hal itu dengan PKS dalam pertemuan bersama Presiden PKS Sohibul Iman, Senin (30/7) sore. 

"Rekomendasi Ijtimak Ulama ini sedang kita bahas baik di internal Gerindra maupun juga dalam pertemuan dengan PKS (kemarin)," sebutnya. 

Bahkan, sang ketum, Prabowo Subianto disebutkan Andre berkeinginan untuk bertemu Ustaz Abdul Somad (UAS). Prabowo ingin mendengarkan secara langsung pandangan dan pemikiran UAS soal kebangsaan. 

"Bahkan tadi sore Waketum kami, bang Fadli (Fadli Zon) sudah menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini Pak Prabowo akan bertemu Pak Ustaz Abdul Somad dalam rangka mau mendengarkan pandangan-pandangan beliau soal kebangsaan. Kami ingin tahu gimana sih, pandangan dan pemikirannya seperti apa," tutur Andre.

"Tapi memang siapa yang akan jadi cawapres Prabowo, Gerindra tidak bisa memutuskan sendiri. Itu yang harus diketahui. Siapa yang jadi cawapres berpulang kepada koalisi," tegas dia.

Sebelumnya, aktivis 212 yang juga politikus PAN Eggi Sudjana mendorong duet Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad (PUAS). Bagi Eggi, parpol Koalisi Keummatan yang tak mendukung duet ini berarti munafik.

"Kita akan lihat partai yang selama ini getol menyuarakan Koalisi Keummatan, tapi justru tidak setuju dengan UAS mendampingi Pak Prabowo sesuai hasil ijma' ulama hanya karena kadernya gagal jadi cawapres," kata Eggi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/7).

"Ingat, berarti mereka munafik dan tidak layak mengatasnamakan umat. Jangan dipilih partai munafik," imbuhnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita