Dikritik Berfoto dengan Erdogan, Oezil Pensiun dari Timnas Jerman

Dikritik Berfoto dengan Erdogan, Oezil Pensiun dari Timnas Jerman

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mesut Oezil secara mengejutkan memutuskan untuk gantung sepatu dari tim nasional Jerman. Diperlakukan rasis yang didapat dari Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) merupakan penyebabnya.

DFB menganggap Oezil sudah mencoreng rasa nasionalismenya usai kedapatan berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awal Juni lalu. Saat itu Oezil bersama Ilkay Guendogan dan Cenk Tosun yang merupakan keturunan Turki berfoto bersama Erdogan saat dia datang ke Inggris untuk bertemu Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Pada pertemuan tersebut, Oezil memberikan kostum klubnya Arsenal yang sudah diberi tanda tangan kepada Erdogan. Guendogan memberi kaus Manchester City dan Tosun memberi jersey Everton. Mereka mengabadikan momen tersebut dengan sebuah foto dan diunggah ke akun Instagram Oezil @m10_official.

Melihat foto tersebut, DFB menilai para pemainnya sudah terlibat dalam kampanye politik Erdogan yang saat itu tengah menyalonkan diri kembali menjadi Presiden. Oezil pun tak habis pikir dengan cara berpikir badan sepak bola tertinggi di Jerman itu. Kekecewaan tersebut dia curahkan dalam cuitan di akun Twitter pribadinya @MesutOzil1088.

“Bagi saya, berfoto dengan Presiden Erdogan tak memiliki maksud politik atau pemilu. Saya hanya sekadar menghormati pemerintah keluarga saya. Pekerjaan saya pesepak bola, bukan politisi. Pertemuan kami tidak mengesahkan kebijakan apa pun,” bunyi cuitan Oezil.

“Perlakuan dari DFB membuat saya tidak ingin lagi memakai kostum timnas Jerman. Saya merasa tidak dihargai. Semua yang saya lakukan sejak 2009 telah dilupakan. Dengan berat hati, saya memutuskan tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional,” Oezil melanjutkan.

Oezil juga menunjuk Presiden DFB Richard Grindel sebagai biang keladi atas semua perlakuan rasisme yang diterimanya. Pemain Arsenal itu menilai seharusnya Grindel bisa menghargai dirinya yang merupakan warga Jerman berdarah Turki.

“Boleh dibilang masalah yang paling membuat saya frustrasi selama beberapa bulan terakhir adalah penganiayaan dari DFB, khususnya Grindel. Saya sudah menjelaskan kepadanya apa maksud dari foto tersebut. Namun dia tidak menghargai pendapat saya sedikit pun,” kata Oezil.

Bagi timnas Jerman, kehilangan Oezil merupakan tamparan yang sangat keras. Sebab pemain 29 tahun itu memiliki peran penting di lini kedua Der Panzer. Eks penggawa Real Madrid itu juga sukses membawa negaranya juara Piala Dunia 2014. Selama sembilan tahun mengabdi, Oezil sudah melakoni 92 penampilan dan mencetak 23 gol untuk Jerman. [inews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita