BPS Sebut Angka Kemiskinan Turun, Ferdinand Hutahaean: Kalian cuma Memainkan Narasi

BPS Sebut Angka Kemiskinan Turun, Ferdinand Hutahaean: Kalian cuma Memainkan Narasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut tahun 2018 merupakan penurunan angka kemiskinan yang paling signifikan.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter, @LawanPoLitikJKW,yang ditulis pada Rabu (18/7/2018).

Dalam cuitan tersebut, Ferdinand menyebut bahwa angka tersebut adalah permainan narasi sehinga menurutnya hal itu tidak sesuai fakta.

Ia menambahkan, jika penurunan 1 persen, merupakan hal yang biasa.

"Kalian cuma memainkan narasi KEMISKINAN 1 DIGIT sejak sejarah bangsa ada. Ini narasi yg membusukkan fakta.

Menurunkan 1% saja dalam 1 periode kalian setengah mati sampai harus kordinasi antara BPS dengan pemerintah untuk bagi bantuan beras bahkan menurunkan standar kemiskinan. 10% ke 9% biasa," tulisnya.


Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018.

Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang.

"Maret 2018 untuk pertama kalinya persentase penduduk miskin berada di dalam 1 digit. Kalau dilihat sebelumnya, biasanya 2 digit, jadi ini memang pertama kali dan terendah," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018) yang dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.

Tanggapan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku senang setelah mendengar angka kemiskinan Indonesia mengalami penurunan.

Dilansir TribunWow.com, dari Kompas.com, menurutnya, penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia.

Sebab, di tahun-tahun sebelumnya, angka kemiskinan Indonesia tak pernah di bawah 10 persen.

"Hari ini BPS mengumumkan tingkat kemiskinan kita 9,82 persen. The first time in the historic of Indonesia tingkat kemiskinan di bawah 10 persen," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (16/7/2018) malam.

Sri Mulyani menambahkan, fenomena ini belum pernah terjadi sebelum era kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Dulu Pak Harto 11 persen mendekati 10 persen. Lalu terjadi krisis naik jadi 24 persen. Kemudian sampai presiden Pak Yudhoyono di mana saya jadi menteri keuangan juga menurun pada level mendekati 11 persen juga," ucap dia.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan terus berusaha menekan angka kemiskinan di Indonesia.

"Jadi kita tidak berhenti di situ, ingin menurunkan (kemiskinan) lebih lanjut. Masalah pemerataan juga lebih bagus. Trennya menurun jadi 0,389. Sudah di bawah 0,39 atau 0,4 sebelumnya. Jadi Indonesia sudah menuju ke arah yang benar dan akan terus-menerus memperbaiki," kata Sri Mulyani.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita