Said Didu: Sudirman Said Ambil Langkah Radikal untuk Maju Jadi Cagub, Gak Punya Partai dan Uang

Said Didu: Sudirman Said Ambil Langkah Radikal untuk Maju Jadi Cagub, Gak Punya Partai dan Uang

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu tampak memberikan tanggapan mengenai pencalonan Sudirman Said.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (10/6/2018).

Menurut Said Didu, Sudirman Said mengambil langkah radikal untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah dalam Pilkada 2018.

Hal tersebut lantaran Sudirman Said tidak memiliki partai dan juga tidak mempunyai uang.

Said Didu pun mengatakan jika semua pejuang terdahulu selalu mengambil langkah radikal agar bisa menang.

@saididu: Bagi saya, pak @sudirmansaid mengambil langkah RADIKAL utk maju jadi Cagub Jateng krn tdk punya Partai dan tdk punya uang.

Tapi kita harus sadar bhw semua pejuang kita selalu mengambil langkah RADIKAL agar bisa menang dlm perjuangan.

Postingan Said Didu

Dalam postingan lainnya, Said Didu bersama Sudirman Said tampak menjadi pembicara dalam acara ‘Refleksi 20 Tahun Reformasi’, Minggu (10/6/2018).

Acara tersebut juga turut menghadirkan sejumlah tokoh seperti Rocky Gerung, Ratna Sarumpaet, dan Prof. Suteki.

Melalui beberapa postingannya, Said Didu tampak merangkum isi dari sejumlah omongan tokoh yang ada di sana.

Termasuk Prof. Suteki yang memberikan penjelasan mengenai radikal dan radikalisme.

Prof. Suteki mengatakan apabila hingga saat ini belum ada pengertian baku mengenai batasan radikal dan radikalisme.

Radikal sendiri dapat diartikan sebagai rasional, terdidik, dan berakal.

@saididu: Prof Suteki (Suteki-red): sampai sekarang belum ada pengertian baku atau batasan tentang RADIKAL dan RADIKALISME. 
RADIKAL : Rasional – Terdidik – Berakal.

Sementara itu, diketahui dalam Pilkada serentak 2018 mendatang, Sudirman Said akan berpasangan dengan Ida Fauziah.

Sudirman-Ida merupakan pasangan yang didukung oleh PKS, Gerindra, PKS, dan PAN.

Sedangkan lawannya adalah Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang disokong oleh Partai Golkar, PDIP, Demokrat, PPP, dan Nasdem.

Berdasarkan survei Lembaga Charta Politika yang dirilis, Kamis (7/6/2018) elektabilitas Sudirman-Ida sebesar 13,6 persen.

Hasil tersebut berbeda sangat jauh dengan pesaingnya, yakni Ganjar dan Taj Yasin yang memperoleh 70,5 persen.

Meski demikian, Sudirman Said mengaku tak cemas dengan hasil survei tersebut.

“Saya merasakan di mana-mana banyak orang minta selfie. Yang dulu enggak kenal jadi mengenal. Jadi, saya merasa masyarakat Jawa Tengah merindukan figur baru. Saya enggak cemas sedikit pun dengan hasil survei itu,” kata pria yang mulai akrab dipanggil Pak Dirman di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7/2018), dikutip Kompas.com.

Seperti diketahui, Sudirman-Ida memiliki tiga cara untuk membangun Jawa Tengah, terutama dalam memberantas korupsi.

Yakni dengan kebijakan berbasis pengetahuan, keadilan, dan menempatkan pemimpin yang teladan.

Dikutip wikipedia, Sudirman Said sendiri merupakan mantan Menteri ESDM periode 2014-2016.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero).

Selama ini ia dikenal sebagai tokoh antikorupsi, hingga pekerja rehabilitasi kawasan bencana.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita