Presiden PKS Pertimbangkan Pencalonan Anies-Aher di Pilpres 2019

Presiden PKS Pertimbangkan Pencalonan Anies-Aher di Pilpres 2019

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menjelaskan ihwal pencalonan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden 2019.

Menurut Sohibul, wacana itu muncul karena adanya dinamika di lapangan dan juga aspirasi dari kader PKS yang disampaikan melalui Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. "Semua aspirasi tentu akan dipertimbangkan di majelis syuro," ujar Sohibul saat ditemui di kantor DPP PKS di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa, 26 Juni 2018.

Sohibul menceritakan, wacana itu bermula dari pembicaraan biasa di kalangan kader PKS. "Mereka bilang, kalau Pak Anies mau cabut dari Gubernur DKI, sayang kalau cuma jadi cawapres, sekalian aja jadi capres," ujar Sohibul. "Sebab, dulu perjuangannya jadi Gubernur DKI kan susah".

Pembicaraan itu kemudian ditanggapi serius dan dianggap make sense atau masuk akal. "Wajar saja disampaikan, tapi yang jelas keputusan PKS sebelumnya tetap mengajukan yang sembilan nama itu, nama Pak Anies enggak ada di situ," ujar Sohibul.

Sebelumnya, Majelis Syuro PKS memutuskan mengajukan sembilan kadernya untuk pemilihan presiden 2019. Sembilan nama itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera. Nama Anies tidak masuk karena dia bukan kader PKS.

PKS hingga saat ini belum menentukan arah koalisi di Pilpres 2019. Dalam banyak koalisi di Pilkada serentak 2018, PKS mesra dengan Gerindra dan Partai Amanat Nasional.

Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya tidak menampik peluang besar untuk berkoalisi dengan Gerindra. "Gerindra itu adalah mitra koalisi kami yang selama ini sudah membangun kebersamaan yang luar biasa," ujar Mustafa kepada Tempo di lokasi yang sama.[tempo]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita