Pasukan Israel yang Diklaim Netanyahu Paling Bermoral, Bunuh Perawat Angkat Tangan

Pasukan Israel yang Diklaim Netanyahu Paling Bermoral, Bunuh Perawat Angkat Tangan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Aksi sniper militer Israel yang menembak mati Razan al-Najjar, 21, sukarelawan medis Palestina yang sudah angkat tangan, membuat pasukan negara Yahudi itu jadi bahan olok-olokan. Musababnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pernah mengklaim pasukannya merupakan tentara paling bermoral di dunia.

Najjar ditembak mati saat menolong seorang demonstran "Great March of Return" di Gaza, hari Jumat. Dia ditembak di bagian jantung. Pada hari Sabtu (2/6/2018), ribuan warga Palestina mengiringi prosesi pemakamannya.

Anggota parlemen Israel dari etnis Arab, Ahmad Tibi, mengolok-olok pasukan Israel yang pernah diklaim PM Netanyahu sebagai tentara paling bermoral di dunia.

"Penembakan itu sebagai kejahatan perang tercela yang dilakukan oleh sniper pengecut dan kriminal yang melihat seorang perawat dengan jas putih dan menarik pelatuknya," kecam Tibi.

"Sniper itu seorang tentara paling bermoral di dunia," sindir Tibi mengacu pada klaim PM Netanyahu yang membanggakan pasukan negara Yahudi tersebut.

Najjar berjarak kurang dari 100 meter dari pagar perbatasan Israel saat menolong seorang demonstran pria yang terkena tabung gas air mata. Saat menolong demonstran itu, Najjar sudah mengangkat tangan dan mengenakan seragam medis sebagai simbol bahwa dia relawan kemanusiaan.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa itu berbahaya untuk mendekati (pagar perbatasan), tetapi dia menjawab bahwa dia tidak takut untuk mati dan ingin membantu (demonstran) pria tersebut," kata seorang rekan medis Najjar kepada wartawan, yang dilansir Haaretz.

Lembaga Bantuan Medis Palestina (PMRC) mengatakan Najjar ditembak ketika dia berusaha memberikan pertolongan pertama kepada seorang pengunjuk rasa yang terluka.

"Menembak personel medis adalah kejahatan perang di bawah konvensi Jenewa," kata PMRC dalam sebuah pernyataan. PMRC menuntut respons internasional atas pelanggaran hukum humaniter Israel di Gaza.

Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, menulis di Twitter bahwa pekerja medis bukan target."Israel perlu mengkalibrasikan penggunaan kekuatannya dan Hamas perlu mencegah insiden di pagar perbatasan," tulis dia. [sn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA