Irfan Korban Begal Bersimpuh Cium Kaki Ibunya yang Mendadak Datang dari Madura

Irfan Korban Begal Bersimpuh Cium Kaki Ibunya yang Mendadak Datang dari Madura

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Mohamad Irfan Bahri (19) akhirnya dipertemukan dengan ibu kandungnya, Hamsatun, usai menjadi korban pembegalan di Jembatan Layang Sumarrecon, Bekasi, Jawa Barat.

Ibunya yang tiba-tiba datang langsung disambut oleh Irfan.

Irfan kemudian langsung mencium tangan wanita yang mengenakan pakaian dan hijab serba hijau tersebut.

Ibu dan anak ini lalu berpelukan untuk sesaat.

Hingga akhirnya Irfan langsung bersimpuh untuk mencium kaki ibundanya.

Ibunya pun tak henti mengucap syukur setelah mengetahui kondisi anaknya yang selamat.

Sebelumnya, Irfan tak menyangka bisa bertemu ibunya melalui program acara televisi yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.

Awalnya Irfan tak percaya saat Deddy memberi tahu padanya tentang kedatangan Hamsatun.

Deddy pun bertanya, apa yang akan dilakukan Irfan jika dipertemukan dengan ibunya.

Irfan pun mengaku ingin meminta maaf secara langsung kepada ibunya.

Saat dipertemukan, Irfan pun merealisasikan niatnya.

"Bu, saya minta maaf tidak memberi kabar langsung. Sudah bikin ibu khawatir dengan keadaan saya. Saya minta maaf, itu saja bu," ucap Irfan.

Sang ibu pun terlihat menunduk lalu mengucapkan beberapa kalimat.

"Semoga saja Irfan tetap jadi Irfan yang dulu, yang rendah hati, yang sering nolongin ibu di rumah, yang bantuin kerepotan-kerepotan ibu di rumah," kata sang ibu.

Hamsatun juga mengungkapkan rasa cemasnya saat mengetahui peristiwa yang menimpa sang anak.

Ibunya mengaku baru mengetahui tujuh hari setelah peristiwa terjadi.

TribunSolo.com melansir dari Kompas.com, Irfan dan seorang temannya bernama Ahmad Rafiki menjadi korban pembegalan.

Irfan dan Rafiki sedang berfoto-foto di lokasi.

Keduanya kemudian ditodong oleh dua pelaku berinisial AS dan IY yang membawa celurit.

Pelaku meminta paksa telepon genggam milik Irfan dan Rafiki.

Namun Irfan dan Rafiki justru nekat melawan begal hingga terjadi perkelahian.

Irfan pun berhasil mengambil celurit dan melukai seorang begal, AS, yang dinyatakan tewas saat perjalanan ke rumah sakit.

Atas aksinya yang dianggap berani, Irfan dan Rafiki mendapat penghargaan dari Polres Metro Bekasi.

Simak video pertemuan Irfan dan ibunya di bawah ini:



Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, Irfan juga meminta maaf kepada keluarga begal.

Ia mengaku tidak pernah berniat membunuh.

Saat itu, Irfan hanya membela dirinya karena merasa terancam.

"Kepada pihak korban yang meninggal atau juga yang masih ada di kantor polisi, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya tidak bermaksud untuk membunuh," ujar Irfan dalam program AIMAN episode "Bimbang, Status Korban Begal" yang tayang di Kompas TV, Senin (4/6/2018) malam.

Irfan menyampaikan, tidak pernah diajarkan memiliki rasa dendam kepada siapa pun selama belajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, Pamekasan, Jawa Timur.

"Saya di pondok diajari bukan untuk benci atau dendam kepada seseorang, tetapi saya diajari untuk rendah hati, tetapi punya harga diri," katanya terbata-bata.

Irfan mengaku akan selalu mendoakan keluarga begal tersebut sampai ia pulang ke kampung halamannya di Madura. [tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA