Disebut Buzzer Jokowi Oleh Dipo Alam, Rustam Ibrahim Mengaku Kaget

Disebut Buzzer Jokowi Oleh Dipo Alam, Rustam Ibrahim Mengaku Kaget

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Mantan Sekretaris Kabinet di Era SBY, Dipo Alam menyebut Direktur LP3ES sebagai buzzer Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @RustamIbrahimyang ia tuliskan pada Minggu (3/6/2018).

Mulanya, Dipo Alam membaca sebuah berita yang menyebut istana tengah membendung gerakan #2019gantiPresiden.

Dipo Alam menuliskan bahwa istana membendung gerakan perlawanan pemerintah dengan menggandeng para influencer, buzzer dan relawan.

“Tempo: “Istana berupaya melawan gerakan #2019GantiPresiden. Menggandeng influencer dan relawan, strategi pemerintah membendung laju oposisi di medsos tak sepenuhnya efektif”.Bung @RustamIbrahim perlu perhatian?,” tulis Dipo Alam.


Lantaran namanya disebut, Rustam Ibrahim lantas memberikan jawaban kaget.

Rustam mengaku bahwa dirinya mendukung Presiden Jokowi sebagai individu.

Bahkan Direktur LP3ES itu menyebutb bahwa Presiden Jokowi merupakan presiden terbaik yang dimiliki Indonesia.

“Waduh Bung @dipoalam49 saya ini individu yang mengambil posisi mendukung Presiden Jokowi, karena menurut saya dia salah 1 Presiden terbaik yang dimiliki Indonesia. Jadi saya tidak faham yang disebut strategi, influencer bahkan buzzer. Karena saya tidak pernah ikutan merumuskan,” tulis Rustam Ibrahim.



Sebelumnya, Rustam Ibrahim menilai jika Presiden Jokowi mampu menekan harga pasar jelang lebaran.

Bahkan Rustam mengaku jika jaminan kesehatan di era Jokowi jauhlebih baik dibadingkan sebelumnya.

Inilah cuitan Rustam Ibrahim yang memuji Jokowi:

“Bahkan mantan Presiden, intelektual & pakar teknologi Prof. Dr. B.J. Habibie mengaku Jokowi berorientasi kpd kebutuhan rakyat & sangat setuju industri dirgantara dlm mewujudkan Indonesia modern. Masih ada berani ngomong Jokowi sengsarakan rakyat? Mbok ya mikir, kata Cak Lontong

Sy juga pemegang kartu BPJS kelas 1. Setahu saya, istilah obat paling bagus itu tidak ada. Yg ada obat generik yg sama bagusnya dgn obat paten. Sy sendiri telah gunakan BPJS utk pemeriksaan jantung EKG & treadmill, & mata scr lengkap, termasuk operasi katarak. & itu benar2 gratis

Arman, sblm ngomong cobalah anda sekali2 mampir ke Puskesmas, klinik, RSUD/RSUP dan bahkan RS Sakit swasta (yang terima BPJS). Anda akan saksikan ratusan warga setiap hari rela antri gunakan BPJS dan KIS. Dan mereka merasakan manfaat BPJS secara gratis utk berbagai jenis penyakit

Bagi yang pernah menggunakan BPJS atau ada saudara atau keluarga yang pernah punya pengalaman berobat atau tindakan dengan menggunakan BPJS secara gratis, mohon bantuannya memberikan pencerahan kepada Saudara Arman ini

Bisa saja ada yang berhenti atau tidak menggunakan karena mungkin mampu tanpa BPJS. Tapi ketahuilah bahwa ratusan ribu atau bahkan jutaan rakyat di seluruh Indonesia, menggunakan BPJS dan KIS untuk berobat setiap hari

Yg saya saksikan sendiri: antri iya, krn jumlahnya memang ratusan setiap hari. Tapi sy lihat sendiri pasien diperlakukan dgn baik. Bhw yg masuk BPJS krn “terpaksa” mungkin saja iya, krn memang maksudnya utk melayani rakyat tdk mampu. Klo sdh kaya msh pake BPJS, ya serakah namanya

Ya memang harus dijadwal, karena yang berobat banyak. Kecuali yang harus ke UGD. Iuran ya harus dibayar secara teratur, wajar saja. Tapi menururt saya manfaat yang dirasakan jauh lebih banyak

Anak sy juga punya 2 asuransi swasta tapi juga ikut Asuransi Ketenagakerjaan dan bayar iuran. Bagi dia ok2 saja tuh. Kadang dia gunakan asuransi swasta kadang BPJS. Jadi bersyukur saja bisa dapat asuransi lebih dibandingkan dengan mayoritas rakyat yang mengandalkan BPJS/KIS

Baru2 ini keponakan saya terkena gejala awal penyakit Lupus. Harus dirawat inap di salah satu Rumah Sakit Swasta di daerah. Bersyukur karena gratis. Tapi dia minta obat paten, bukan obat generik gratis yang disediakan BPJS, dan agak mahal. Wajar jika bayar, mintanya obat paten

Kebetulan, menyaksikan sendiri di salah satu pasar tradisional di daerah: cabe merah keriting (cabe mudiak) 20 ribu/kg, bawang merah 25 ribu, bawang putih 20 ribu, beras anak daro Solok 12.000/kg. Masih ada yamg mau plintir, harga bahan pokok melonjak menjelang lebaran?

Mau ganti Presiden itu butuh lebih dari 50% suara pemilih. Kalau masih 20 sd 30% ya percuma

Kecuali orang2 suka berbohong atau memplintir, rasanya sulit membantah bbhw ratusan orang setiap hari rela antri di Puskesmas, klinik, RSUD/RSUP bahkan RS Swasta utk dapatkan pelayan pengobatan dan tindakan dgn gunakan BPJS/KIS. Kadang saya dengar ucapan ibu2: “Untung ada BPJS”

Mungkin anda termasuk contoh orang2 yang tidak mau menghargai bahwa Jenderal Tito sudah memiliki prestasi. Kalau saya termasuk orang2 yang menilai bahwa Kapolri Tito Karnavian sangat berprestasi dalam melawan terorisme. Kita beda pendapat, biar yang lain yang menilai

Asuransi Ketenagakerjaan itu adalah pelaksanaan dari UU Jaminan Kesehatan. Tidak hanya pelayanan kesehatan, tapi juga jaminan hari tua. Faham. Masa jaminan hari tua ditolak. Masa mau menentang UU? Lagipula dipotong gaji. Apalagi pelayananan BPJS era Jokowi cukup baik, katanya

Saya menyaksikan sendiri, sekitar 300 sd 400 orang setiap hari antri untuk berbagai pengobatan dan tindakan penyakit mata pada RSCM Kirana, Jalan Kimia Jakarta Pusat dengan menggunakan BPJS. Dan mereka dilayani dengan baik

Terserah anda mau mengatakan sy buzzer pemerintah. Yg jelas saya mendukung Jokowi krn mnrt saya dia salah 1 Presiden terbaik dimiliki Indonesia. Utk anda ketahui smp sekarang sy tidak memperoleh imbalan/gaji dari REZIM manapun di negeri ini. Klo ada pernah jadi staf khusus khan?

Anda boleh mengatakan sejak era siapa. Tapi pelayanan BPJS/KIS baru dirasakan manfaatnya semakin baik pada masa pemerintahan Jokowi. Saya bisa cc kan lagi kepada anda pernyataan dari mereka2 yang merasakan

Saya sengaja cuit sukses dan yang positif tentang Jokowi. Kalau yang kritik dan negatif kan sudah ada orang seperti anda atau Fahri Hamzah atau Fadli Zon? Pernah anda atau mereka memuji atau memuja Jokowi? Anda mungkin pernah waktu masih jadi staf khusus, hehehe ?

Yang mengatakan mengkriminalisasi ulama hanya orang2 yang suka berbohong Nak. Jokowi itu sangat dekat ulama bahkan dengan ulama2 internasional. Tanyalah Ketua MUI atau Ketum Nahdlatul Ulama (NU). Jangan dengarkan omongan hoax di WA anda,” cuitnya.



[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita