Bantah Omongan Fahri Hamzah, Abu Janda Unggah Cuitan Fahri yang Dicoret 'Ngawur'

Bantah Omongan Fahri Hamzah, Abu Janda Unggah Cuitan Fahri yang Dicoret 'Ngawur'

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Aktivis Permadi Arya atau kerap disapa Abu Janda memberikan bantahan atas postingan Fahri Hamzah.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Selasa (5/6/2018).

Awalnya, Fahri Hamzah membahas mengenai radikalisme.

Menurutnya, secara sejarah, radikal bukan orang yang beragama, melainkan produk komunis dan sekuler.

Ia pun mengaku akan melayani satu persatu orang yang mengumumkan perang, dengan menyebut islam radikal.

@Fahrihamzah: Siapakah yang radikal dalam sejarah? Bukan orang beragama.

Radikalisme itu produk komunis dan sekuler.

Tuduhan bahwa orang beragama (Islam) radikal baru muncul belakangan.

Dan di bulan Ramadhan ini rasanya mereka mengumumkan perang.

Aku akan layani satu persatu.

Menanggapi hal tersebut, Abu Janda pun langsung menyangkal omongan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat tersebut.

Menurut Abu Janda, secara historis, teroris pertama adalah Ibu Muljam Atmimi.

Ibnu Muljam ini adalah seorang muslim yang taat, akan tetapi ia kemudian merasa paling paham Alquran.

Ibnu Muljam juga dikenal sebagai pembunuh Ali Bin Abi Thalib.

Oleh karena itu, Abu Janda pun meminta Fahri Hamzah untuk belajar lebih dalam mengenai Islam.

@permadiaktivis: maaf bang @Fahrihamzah sprtinya msh hrs bnyak belajar islam klo bilang org radikal prtama bukan org beragama..

Teroris prtama jstru org islam yg sngat taat dia mrasa lbh paham AlQuran daripada sahabat nabi namanya Ibnu Muljam Atmimi pembunuh kholifah sayidina Ali bin Abi Talib RA.

Postingan Abu Janda dan Fahri Hamzah

Diberitakan Islami.co, Ibnu Muljam yang awalnya merupakan pendukung Ali akhirnya berubah menjadi radikal.

Saat itu, terjadi perang Siffin antara kelompok Ali dan Muawiyah.

Ketika perang berakhir, disepakati arbitrase antara kedua belah pihak.

Ibnu Muljam pun mengaku tak setuju dan keluar dari barisan pendukung Ali.

Setelah keluar, Ibnu Muljam kemudian mulai menyusun rencana jahat dengan dua orang temannya.

Hingga akhirnya Ibnu Muljam membunuh Ali ketika Ali sedang salat dan dalam keaddan ruku’ di dalam masjid pada 17 ramadan.

Sementara itu, Fahri Hamzah dalam pembahasannya mengenai radikal juga turut menyoroti beberapa hal.

Fahri menyebut melalui kacamata peradaban, dalam hal perang, diketahui siapa yang memulai, siapa yang dikorbankan hingga cara mengeksekusinya.

Ia kemudian menuding jia pihak-pihak yang menghindar akan mengambil peran adu domba.

Fahri pun menngungkapkan apabila kejahatan adu domba telah menjadi narasi resmi negara.

Menurutnya, korban dalam peperangan ini adalah rakyat.

Perang itu nantinya juga akan menjebak kawan yang lugu dan kurang akal.

Fahri juga mengatakan jika pemerintah menang seperti membawa dendam.

Di mana mereka gagal mencerna pertarungan dan arti kemenangan.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita