Rustam Ibrahim: Bulan Ramadan Ini Ternyata Pemerintahan Jokowi Belum Berhasil

Rustam Ibrahim: Bulan Ramadan Ini Ternyata Pemerintahan Jokowi Belum Berhasil

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Direktur LP3ES Rustam Ibrahim melontarkan kritik kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @RustamIbrahim yang ia tuliskan pada Senin (21/5/2018).

Diketahui, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, harga telur dan daging ayam naik jelang Ramadhan dan Lebaran 2018.

“Jadi memang saya akui telur dan daging ayam naik,” ujar Agung saat acara diskusi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Menurut Agung kenaikan harga daging dan telur ayam ini imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Pelemahan rupiah ini berimbas terhadap harga pakan ternak ayam yang hingga kini masih diimpor.

“Kenaikan harga pakan naik mencapai Rp 100-150 per kilogram. Itu akan berdampak kepada kenaikan harga DOC (day old chicken alias anak ayam) sekitar Rp 500 naiknya. Ini akan berakibat kepada harga daging ayam,” kata Agung.

Agung menuturkan, pihaknya telah mengumpulkan para produsen ayam untuk membahas permasalahan ini.

Pemerintah tengah mencari cara untuk menekan harga telur dan daging ayam agar tetap stabil.

“Satu, dua hari ini harus kita selesaikan. Ini lagi kita diskusikan. Nanti kita selesaikan dengan kawan kawan, tentu harus ada cara untuk menekan ini,” ucapnya yang dilansir dari Kompas.com.

Lantaran adanya kenaikan harga tersebut yang hingga ini masih terus naik, Rustam Ibrahim melontarkan kritik bahwa pemerintahan Presiden Jokowi belum berhasil.

Cuitan Rustam Ibrahim

Bulan Ramadhan tahun ini ternyata Pemerintah @jokowi belum berhasil juga mencegah agar harga telur & daging ayam tidak naik.

Kita tunggu apakah @Kemendag dan @kementan punya kemampuan menurunkan dalam waktu dekat,

Atau memang tidak punya kemampuan menghadapi pengusaha/spekulan,” tulisnya.[wow]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita