Ridwan Saidi: Rocky Gerung Mesti Tahan Hawa Nafsunya untuk Tidak Hajar Masinton

Ridwan Saidi: Rocky Gerung Mesti Tahan Hawa Nafsunya untuk Tidak Hajar Masinton

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Budayawan Ridwan Saidi turut angkat bicara mengenai insiden bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat menajdi salah satu pembicara di Indonesia Lawyers Club tvOne (ILC) pada Selasa (8/5/2018).

Ridwan Saidi mengungkapkan jika pembagian sembako dengan mengumpulkan orang-orang, terlebih sampai berdesakan, berebutan, itu merupakan penghinaan dan pelecehan terhadap kemanusiaan.

Potret insiden di Monas merupakan potret keruntuhan peradaban negeri ini.

Di mana orang kaya menikmati betul pembagian kepada orang-orang miskin seperti mie istan dan sembako lainnya.

Ridwan Saidi, menyoroti pembagian makanan dari waktu ke waktu.

Di mana sejak zaman Jepang hingga Soekarno pembagian seperti itu disalurkan melalui pejabat RT atau bahkan di datangi langsung ke tempat mereka, seperti sekolah, dll.

Ridwan Saidi menceritakan selama ia tinggal di Bangladesh yang banyak orang miskinnya, tidak ada pembagian seperti di Indonesia ini.

Di mana orang miskin sampai di injak-injak saling desak-desakan, bahkan sampai ada yang meregang nyawa.

"Di sini dipamerkan kemiskinan itu, kita bangga betul, bahwa ada orang kaya, ada orang miskin.

Di situ kita tau ada orang kaya, karena ada si miskin yang berebutan sampai dinjek-injek dan mati.

Saat dia mati maka dibicarakanlah berapa harga jenazah ini, Rp 500 ribu, Rp 500 juta?

Ini kan arwah gak tenang tidurnya, karena ditarif meninggalnya," kata Ridwan Saidi.

Oleh karena itu ia menyebut jika tidak bisa Indonesia dibangun dengan peradaban yang seperti saat ini.

"Ini harus dihentikan, pameran kemiskinan ini harus dihentikan, kalau perlu dengan hukum, tidak boleh ada pembagian-pembagian seperti ini," imbuhnya.

Ridwan Saidi kemudian juga menyoroti soal tata guna Monas.

Di mana fungsi tata guna Monas saat ini telah berubah dari era sebelumnya.

"Memang itu harus dicabut itu Pergub itu," ujar Ridwan.

Menurutnya, dulu Monas hijau, orang bawa keluarga bermain di sana, serta memiliki sejarah yang panjang sehingga harus dihormati.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif menilai jika saran Ridwan Saidi bagus tapi harus dijelaskan secara rinci.

Ridwan Saidi pun memberikan komentar balasan, yang akhirnya menyebut nama Rocky Gerung.

"Pertama janganlah membuat kebijakan yang dulu hitam sekarang gue putih ah biar beda.

Dulu jalanan untuk mobil sekarang buat kaki lima ah, itu jangan, jadi kita jangan pengen beda supaya kelihatan intelek.

Orang intelek kayak Rocky Gerung ini bukan nyari perbedaan, dia gak mungkin hantam Masinton tadi.

Dia mesti menahan hawa nafsunya untuk tidak menghajar Masinton," ungkap Ridwan Saidi disamput tawa dan tepuk tangan hadirin ILC.

Simak videonya di bawah ini.


[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita