Fahri Hamzah: Musuh Kita adalah Pemerintah yang Gagal Membuat Kita Bersaudara

Fahri Hamzah: Musuh Kita adalah Pemerintah yang Gagal Membuat Kita Bersaudara

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah tampak memberikan tanggapan dari komentar netizen soal aksi teroris.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu (16/5/2018).

Awalnya, Fahri Hamzah mengatakan jika mereka menganggap diri membela agama, tapi tak memahami agama.

Fahri Hamzah juga menyebut jika orang-orang itu umumnya tidak punya ulama, organisasi sosial hingga tak punya organisasi politik.

Ia pun menanyakan siapa mereka?

@Fahrihamzah: Mereka menganggap diri membela agama; tapi mereka tidak paham agama, umumnya mereka tidak punya ulama,

tidak punya maroji’ (rujukan), tidak bermazhab, tidak paham bahasa Arab, tidak punya organisasi, sosial atau politik, juga tidak pernah haji atau umroh. #SiapaMereka ?

Postingan tersebut kemudian dikomentari oleh akun @Nico_adi_ch yang mengaku jika umat Islam memperlakukannya dengan baik, meski non muslim.

@Nico_adi_ch: Saya non muslim dan saya yakin 99% umat kristen tidak menyalahkan umat Islam.

Umat Islam terlalu baik buat kami dengan segala kontroversinya.

Disini kami non Muslim diterima dengan hangat.

Melebihi negara lain dalam menerima minoritas.

Fahri Hamzah lantas memberikan tanggapan atas komentar tersebut.

Fahri Hamzah mengatakan jika musuh kita bersama adalah pemerintah yang gagal.

Terutama gagal dalam membuat masyarakatnya bersaudara.

Fahri menyebut jika tidak ada agama yang mengajarkan kebencian.

Tapi ajaran kebencian datang dari pemerintah yang gagal dalam mengelola negara.

@Fahrihamzah: Musuh kita adalah pemerintah yang gagal membuat kita bersaudara sebab agama tidak ada yg mengajarkan kebencian…

ajaran kebencian datang dari khotbah mereka yang gagal mengelola negara…

perhatikanlah…



Postingan Fahri Hamzah (Capture/Twitter)


Diberitakan sebelumnya, beberapa hari ini, aksi teror di sejumlah tempat terjadi.

Aksi teror di Mako Brimob, Depok Jawa Barat, aksi bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya, Rusunawa Sidoarjo dan di Mapoltabes Surabaya.

Diketahui, telah terjadi 3 aksi bom bunuh diri di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Tiga gereja itu adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuna.

Pelaku bom bunuh diri di 3 gereja itu merupakan satu keluarga .

Ke 6 pelaku adalah Dita Supriyanto (47), Puji Kuswati (43), Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12), dan Famela Rizqita (9).

Setelah itu, malam harinya, terjadi juga ledakan bom di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, pada Minggu (13/5) pukul 22.00 WIB.

Ada enam pelaku yang merupakan satu keluarga. Identitas pelaku yang tewas adalah Anton Febrianto (47), Puspita Sari (47, istri Anton), dan LAR (17, anak pertama Anton).

Sedangkan pelaku yang luka-luka adalah AR (15, anak kedua Anton), FP (11), dan GHA (11).

Sementara itu, dalam aksi bom di Mapolrestabes Surabaya, lima orang yang terlibat juga merupakan satu keluarga.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita