www.gelora.co - Tingginya harga beras di pasaran rupanya sudah diantisipasi oleh pemerintah.
Menteri Perdagangan Engartiasto Lukito memberi sebuah solusi untuk mengatasi tingginya harga beras, yakni dengan melakukan proses tawar menawar dengan pedagang.
Diketahui, pemerintah telah menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis medium di Pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan yaitu Rp 9.450/kg dan Rp 12.800/kg untuk premium dan HET tersebut harus sudah terrealisasi di April 2018.
Menteri Enggar pun memberi contoh.
"Saya tanya di Cirebon, ini berapa harga? Rp 10.000/kg (ucap Enggar menirukan jawaban pedagang). Gimana? HET Rp 9.000. Dia (pedagang) bilang kan nawar pak namanya," tutur Enggar kepada wartawan, Rabu 25 April 2018.
Solusi Enggar ini memicu amarah warganet.
Enak jadi menteri di rezim ini bisa asal bunyi 😂😂 https://t.co/LxWYxvyMUT— Jalan Ketiga (@panca66) 25 April 2018
Aduh paaa nyariosna menii raos— Cecep Somantri (@Cepirlo) 25 April 2018
Pasti bapak mentri gak pernah beli beras di warung batak.— Tofa (@ustovath) 25 April 2018
Rejim now mentrinya suka asbun :1. Undangan pns dibatesin 4002. Rakyat disuruh makan singkong saat rapat3. Beras mahal rakyat disuruh diet4. Cabe mahal suruh nanem sendiri5. Daging mahal suruh makan keong6. Cacing di kaleng banyak gizinya7. Beras mahal disuruh nawar— KaosPhobia🏃 (@Mimi_Hokyah) 25 April 2018
- Cabe mahal Pak?+ Kalau mau murah tanam sendiri.- Beras mahal Pak?+ Tawar dong!— Indra Yunaidi (@IndraYunaidi) 25 April 2018