Sebut Tsamara tak Berwawasan, Media Rusia RBTH dinilai PSI Menyerang Pribadi

Sebut Tsamara tak Berwawasan, Media Rusia RBTH dinilai PSI Menyerang Pribadi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pernyataan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Aman yang menyinggung kepemimpinan Presiden Rusia, Vladimir Putin berbuntut panjang. Tsamara menyebut Putin bukanlah contoh pemimpin yang baik karena membungkam oposisi dan pers di Rusia. Selain itu, praktik korupsi di Rusia juga dibiarkan.

Pernyataan itu diungkapkannya dalam sebuah video sebagai balasan atas cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang berharap pemimpin Indonesia selanjutnya memiliki karakter seperti Putin.

Pernyataan Tsamara menuai kritik dari salah satu media massa Rusia, Russia Beyond The Headline (RBTH). Mereka menyebut wawasan Tsamara dangkal.

PSI sebagai partai tempat Tsamara bernaung pun bereaksi. PSI mengaku menghargai respons dari RBTH. Namun, PSI menilai RBTH telah menyerang pribadi Tsamara.

"Tentu kita hargai dan itu sah-sah saja. Namun ada catatan. Media itu menyerang personal ketua DPP PSI dengan menggunakan ungkapan 'kedangkalan wawasan' dan 'ketidakdewasaan'. Padahal kritikan kami kepada Gerindra yang memuja Putin, didasarkan data dan fakta," kata Juru Bicara PSI, Rian Ernest, dikutip dari akun Twitternya, @rianernesto, Jumat (6/4).

Dia mengatakan, pernyataan Tsamara bukan berarti seluruh hal di Rusia buruk. Namun, Rusia, kata dia, memang memiliki masalah besar dalam korupsi.

"Indeks persepsi korupsi yang dirilis Transparency International pada 2017 lalu, Rusia berada di peringkat 135/180 negara. Sementara Indonesia berada di posisi yang lebih baik, 96," katanya.

Demikian pula dalam penilaian yang dikeluarkan oleh Freedom House. Lembaga ini memasukkan Rusia dalam kategori not free dalam hak kebebasan sipil dan politik.

Dia menjelaskan, dalam skala 1 sampai 7, di mana 1 sangat bebas dan 7 sangat tidak bebas, freedom rating Rusia berada di angka 6.5. Sementara Indonesia, walaupun kategori fully free diturunkan menjadi partly free sejak 2013, tapi freedom rating Indonesia jauh lebih baik, yakni 3.

"Sangat beralasan jika kami, partai anak muda, mengkritik keras sikap politikus Indonesia yang juga adalah wakil ketua DPR yang justru mengidolakan pemimpin Rusia yang negaranya jauh di bawah Indonesia dari sisi indeks persepsi korupsi dan kebebasan sipil dan politik," katanya.

Menurutnya, akan lebih baik bila RBTH sebagai media yang menampilkan wawasan soal Rusia, menggunakan bahasa lebih bersahabat, dan lebih memahami konteks perbedaan pandangan antara PSI dan Gerindra mengenai Putin.

Pihaknya mengaku akan lebih senang jika kritikan datang dari Gerindra. Sebab, pihaknya tak sepakat atas pernyataan Fadli Zon yang notabene Waketum Gerindra.

"Sah-sah saja bagi @RBTHIndonesia membela persepsi soal Putin. Tapi bagi kami, @psi_id sebagai parpol perwakilan kaum muda, jauh lebih penting untuk sekuat tenaga mencegah hadirnya kembali otoritarian di bumi Indonesia," katanya.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita