Sandiaga: Justru Prabowo Mengingatkan Indonesia Punya Potensi

Sandiaga: Justru Prabowo Mengingatkan Indonesia Punya Potensi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Sejumlah kritik untuk pemerintah yang disampaikan Prabowo Subianto melalui manuver politiknya, membuat Sandiaga Uno bereaksi. Wakil Gubernur DKI itu mengatakan, pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bukan sebagai suatau serangan.

"Sebetulnya saya tidak melihat (pernyataan Prabowo) sebagai serangan. Pak Prabowo justru mengingatkan kita. Bahwa, bangsa kita punya potensi, tapi kalau kita lengah akan jadi bulan-bulanan," kata Sandi saat ditemui dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).

Sandi mencontohkan maksud dari pesan tersirat Prabowo tersebut. Dalam bidang ekonomi misalnya, papar Sandi, jika masyarakat hanya menjadi pasar, maka tidak dapat mengelola sumber daya yang ada. Termasuk juga di sektor kedaulatan, katahanan dan lainnya.

"Kekuatan kita bakal tercabik-cabik. Elit terutama. Nggak melihat kemampuan kita untuk membuat kebijakan yang bisa mengambil potensi kita ini," terangnya.

Terlepas dari realitas objektifnya, Prabowo menurut sejumlah pengamat politik, tetaplah menyerang. Serangan itu juga sebagai upayanya untuk mendongkrak kualitas (Upgrade) yang tertinggal dari calon petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekaligus menurunkan kualitas (Downgrade) politisi PDIP tersebut.

"Belum ke sana ya. Tujuannya masih di tahap sangat awal. Prabowo sangat dikenal masyarakat, popularitas sudah sangat tinggi," tutur Sandi.

Untuk itu, lanjutnya, Prabowo ingin masyarakat memikirkan apa topik-topik utama yang perlu disikapi. Khususnya, terkait masalah ekonomi.

"Pak Prabowo mengingatkan ekonomi kita nggak berjalan sama sekali. Kita bisa lihat sendiri, bagaimana ekonomi kita yang punya potensi ini belum bisa menghasilkan lapangan kerja, belum bisa menghasilkan kemandirian," demikian Sandi.

Prabowo baru-baru ini mengeluarkan pernyataan kontroversial melalui pidatonya yang menyerang elit politik dengan sebutan goblok dan bermental maling. 

Tak hanya itu, Prabowo menyebutkan bahwa 80 persen kekayaan negara dikuasai hanya satu persen golongan. Dia juga mengatakan setelah sekian lama merdeka ternyata kekayaan negara tidak tinggal di bangsa Indonesia.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA